TRANS7 semula bernama TV7. Mengawali kehadirannya pada tanggal 22 Maret 2000, keberadaan TV7 diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Nomor 8687 Tahun 2001 tanggal 28 Desember 2001 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Pada tanggal 4 Agustus 2006 Kelompok Kompas Gramedia membangun hubungan kerjasama strategis dengan Para Group (sekarang CT Corp) dan pada tanggal 15 Desember 2006, TV7 berubah menjadi TRANS7.

Saat ini TRANS7 menyelenggarakan penyiaran televisi digital berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 1277/T.02.02/2022 sebagai bagian dari Grup Transmedia yang berada dalam naungan CT Corp.

Dengan positioning Smart, Entertaining & Family siaran TRANS7 telah tersebar di 32 provinsi di Indonesia yang mencakup 60 wilayah layanan siaran digital. Sebanyak 74 stasiun transmisi telah beroperasi untuk memperluas jangkauan siaran secara nasional dan dioperasikan oleh sumber daya setempat.

TRANS7 berupaya membangun keterikatan dengan pemirsa sebagai televisi sahabat keluarga Indonesia dengan menyajikan program-program unggulan yang inspiratif. Informatif, dan menghibur. Ragam pilihan program untuk dihadirkan membuka cakrawala pemirsa mengenal Indonesia dan dunia, menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa, serta mengajak masyarakat bergerak aktif berpetualang menjelajahi alam.

Berlokasi di Kawasan Terpadu CT Corp, TRANS7 didukung oleh peralatan terbaru yang akan memberikan tayangan High Definition dengan kualitas gambar yang lebih baik. Tidak hanya itu, TRANS7 juga memiliki 4 buah studio yang terintegrasi dalam komplek studio yang terletak di kawasan Kuningan Barat, Jakarta Selatan. 

Dengan sinergi dalam group TRANSMEDIA bersama TRANS TV, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia, CNBC Indonesia, Trans Media Sosial, Insertlive, Female Daily, Hai Bunda, Beautynesia, CXO Media dan bisnis holding yang semakin meluas, diharapkan dapat semakin memperkokoh eksistensi TRANS7 dalam menghadapi peta persaingan bisnis pertelevisian Indonesia.