111 Ton Besi Kereta Cepat Dicuri, Curigai Orang Dalam?

111 Ton Besi Kereta Cepat Dicuri, Curigai Orang Dalam?

Wed, 10 Nov 2021Posted by Admin

Polisi meringkus pencurian 111 ton besi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Proses investigasi mencurigai adanya koordinasi dengan orang dalam. Pasalnya kerugian akibat tangan nakal ini mencapai Rp 1 miliar lebih.

"Ada indikasi demikian (keterlibatan orang dalam). Kami kembangkan lebih lanjut untuk mengungkap siapa saja yang terlibat," kata Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Erwin Kurniawan, Senin (8/11/2021) dilansir Kompas.com.

Koordinator Corporate Communication PT Wika, Fekum Ariesbowo menyampaikan dugaan keterlibatan orang dalam masih dalam investigasi. Ia belum dapat memberikan fakta terkait hal itu.

"Saat ini masih dalam investigasi polisi, jadi belum bisa memberikan jawaban lebih lanjut," ujarnya saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Selasa (9/11/2021).

Fekum menyampaikan tidak ingin memberikan informasi yang mendahului investigasi. Jika proses penyidikan sudah mencapai tahap rampung, pihaknya akan menyampaikan dengan jelas.

 

"Bilamana sudah clear, terus kemudian hasil investigasinya sudah bisa terlihat lebih jelas, subjek-subjeknya siapa terus kemudian kira-kira apa yang menjadi penyebabnya dan lain-lain, nanti akan kami konfirmasikan lebih lanjut," ucap Fekum.

Saat ini polisi telah menangkap lima orang komplotan pencuri besi kereta cepat ini di wilayah Cipinang Melayu. Lima tersangka pelaku yang ditangkap yaitu SA, SU, AR, LR dan DR. Sementara tujuh tersangka lainnya, yakni GN, FR, G, IB, RM, DR dan HA masih dalam daftar pencarian orang (DPO).

Para pelaku beraksi pada dini hari dengan menjebol pagar proyek dan membawa sejumlah besi baja menggunakan mobil pikap. Aksi pencurian besi ini sempat dipergoki petugas keamanan di lokasi, namun mereka berhasil melarikan diri.

Tersangka dijerat dengan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan pemberatan, ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara. 

Barang bukti yang disita polisi berupa satu mobil pikap, enam buah besi besar, dan lima buah besi kecil.