Bantuan Makanan Stunting Berisi Tahu & Nugget Viral, Pemkot Depok Buka Suara!

Bantuan Makanan Stunting Berisi Tahu & Nugget Viral, Pemkot Depok Buka Suara!

Fri, 17 Nov 2023Posted by Admin

Bantuan makanan stunting atau Pemberian Makan Tambahan (PMT) untuk balita stunting yang dianggarkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sebesar Rp 4,9 miliar menjadi viral di media sosial. Namun, bantuan ini menuai kritik karena menu PMT berupa tahu dan nugget.

Dari foto yang beredar di media sosial pada Kamis (16/11/2023), terlihat bola nasi nugget dalam toples yang ditempeli stiker wajah Wali Kota Depok M Idris dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono dengan tulisan 'Bocah Depok Kudu Sehat Prestasi Hebat, Stunting Minggat'. Pada foto kedua terlihat menu berisi dua tahu dan bola nasi berisi ikan.

Seorang orang tua pelapor menuliskan keluhannya dalam caption Instagram @infodepok, "PMT hari ini pun masih bola-bola nasi isi 3 pcs, mana anaknya nggak mau makan lagi."

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pemkot Depok, Mary Liziawati, menjelaskan bahwa pemberian PMT ini mengikuti pedoman dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan menggunakan bahan lokal yang diolah oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Mary menyebut bahwa PMT diberikan selama 28 hari dengan 6 hari kudapan dan 1 hari makanan bekal. Dia menekankan bahwa masyarakat perlu memahami bahwa PMT bukanlah makanan lengkap. Meskipun pada hari pertama pelaksanaan, masyarakat masih kurang familiar dengan konsep kudapan.

"Ini kan rame 'cuma dua tahu, cuma dua otak-otak'. Dari buku resep yang dikeluarkan UNICEF dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan bahwa memang di kudapan itu terdapat dua jenis protein hewani yang sudah mencukupi kandungan gizi untuk para balita," ungkap Mary.

Mary menambahkan bahwa otak-otak yang digunakan bukanlah otak-otak yang dijual di pinggir jalan, melainkan berisi telur, sehingga memenuhi standar gizi yang ditetapkan oleh Kemenkes. Dia juga menyebut bahwa PMT ini mendapat insentif daerah pertama kali dan mendapatkan anggaran dari pemerintah pusat sebesar Rp 4,9 miliar.

"(Per paket) Rp 18.000 itu all in ada pajak, ada distribusi, ada untuk kemasan, pencucian, karena kita bilang ke vendor penyedia cuci dahulu karena kita tidak ingin menambah himpunan sampah di Kota Depok," kata Mary.

Mary menjelaskan bahwa PMT yang diberikan kepada balita sudah memenuhi standar gizi, namun belum tersosialisasi dengan baik ke masyarakat sehingga menimbulkan perbincangan yang ramai.