China Tinggalkan Sinovac
Sun, 25 Jul 2021Posted by AdminChina dikabarkan mulai meninggalkan Sinovac dan beralih memborong vaksin buatan Amerika. Menurut keterangan yang beredar, kemungkinan besar penyebab China beralih dari Sinovac karena vaksin yang lain sudah menggunakan teknologi mRNA. Vaksin mRNA mengajari tubuh membuat protein yang akan memicu respons imun, tanpa menggunakan virus hidup. Regulator obat China telah memberikan lampu hijau untuk penggunaan vaksin mRNA pertama buatan asing yakni vaksin Pfizer. Pfizer akan jadi vaksin buatan asing pertama yang akan dapat lisensi penggunaan darurat di China.
Pengimpor vaksin Pfizer, Fosun Pharma mengatakan Administrasi Produk Medis Nasional (NMPA) baru-baru ini menyelesaikan tinjauan panel ahli vaksin Corona yang dikembangkan Pfizer-BioNTech. Dikutip dari laman Strait Times, pekan lalu, Fosun mengatakan vaksin Pfizer atau BNT162b2 sedang menjalani tinjauan administratif. Ketua perusahaan Wu Yifang mengatakan pada rapat pemegang saham bahwa pembuat obat itu menargetkan untuk memulai produksi uji coba dalam negeri pada akhir Agustus.
Tentunya keputusan China tersebut menuai kontroversi karena mereka sebelumnya telah menciptakan vaksin Sinovac, yang sudah banyak digunakan di Indonesia. Berdasarkan laporan dari media Caixin, regulator China juga telah selesai meninjau vaksin mRNA lainnya asal Jerman, yaitu BioNTech.
Baca Juga : Wanita Saat Haid Tidak Boleh Disuntik Vaksin? Ini Penjelasan Dokter!
Bahkan Fossun sudah mengajukan permohonan agar vaksin BioNTech disetujui di pasar China sejak November lalu, saat vaksin mRNA dinyatakan efektif melawan serangan Covid-19. Nantinya vaksin tersebut bukan dijadikan sebagai alternatif vaksin yang diproduksi dari dalam negerinya, melainkan bisa menjadi opsi setelah seseorang mendapat rejimen dua dosis dari vaksin buatan China.
Meskipun begitu, vaksin Sinovac yang sudah beredar di sekitar Indonesia tetap jelas sudah terverikasi keamannya. Banyaknya penelitian-penelitian yang tak henti dilakukan untuk membuat vaksin yang terbaik, sudah menjadi hal yang wajar. Sebelumnya, WHO pada Juni 2021 sudah mengizinkan penggunaan vaksin Sinovac untuk usia 18 tahun ke atas. Hasil efikasi menunjukkan angka 51% dan 100% mencegah gejala parah dan perawatan rumah sakit pada populasi yang diteliti.
Program vaksin telah semakin luas tersebar, tanpa syarat domisili apapun. Apakah kalian sudah di vaksin? Tetap dukung program vaksinasi pemerintah dan segera lakukan vaksinasi ketika mendapat kesempatan, karena ini harapan utama kita saat ini agar situasi pandemi segera berakhir. Mari putus rantai penularan Covid-19 dengan mematuhi program PPKM dan tidak melupakan protokol kesehatan 5M dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.