Di Awal 2021, 5 Bencana Telah Melanda Indonesia
Wed, 20 Jan 2021Posted by AdminDi awal tahun 2021, 5 bencana telah melanda Indonesia. Berikut adalah ulasan masing-masing bencana di awal tahun 2021.
1. Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021. Awalnya, pesawat itu hilang kontak dengan Air Traffic Controller (ATC) saat terbang di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu terus dilakukan. Pada hari ini (19/1/21) tim DVI Polri mengidentifikasi enam korban.
"Korban (Sriwijaya Air) yang berhasil diidentifikasi bertambah enam. Hari kemarin 34, dan sekarang 6, berarti secara keseluruhan sudah berjumlah 40 (korban)," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim), Selasa (19/1/2021).
Rusdi pun menerangkan, total kantong jenazah yang diterima tim DVI sebanyak 310 kantong. Kantong properti diterima sebanyak 250. Dia pun mengatakan update ini adalah data terakhir sampai pukul 17.00 WIB. Identifikasi, lanjutnya, masih terus dilakukan.
2. Longsor Cimanggung Sumedang
Tim Search and Rescue (SAR) gabungan kembali menemukan dua korban tanah longsor di Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat.
"Malam ini, malam pencarian terakhir.Alhamdullah, pada hari kesepuluh operasi pencarian, sebanyak 8 orang korban akhirnya berhasil dievakuasi," kataKepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah kepada wartawan di Posko SAR, SMA Negeri Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, Senin (18/1/21) malam.
Deden mengatakan kedua jenazah tersebut berhasil dievakuasi pada pukul 19.59 dan 21.13 WIB. Deden mengungkapkan identitas kedua jasad yangterakhir ditemukan adalah M Sihombing (60) dan Mensi Siagian (38). Keduanya merupakan warga Perumahan Pondok Daud, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Dengan ditemukannya dua korban terakhir yang semula dinyatakan masih hilang, maka tim SAR menutup operasi pencarian korban. Deden menerangkan total korban jiwa akibat bencana tanah longsor Cimanggung, Sumdang berjumlah 40 orang.
3. Gempa Sulawesi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data korban jiwa gempa di Sulawesi Barat. BNPB mencatat hingga kini korban meninggal dunia mencapai 56 orang.
"Berdasarkan data per 16 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa M 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat menjadi 56 orang, dengan rincian 47 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 9 orang di Kabupaten Majane," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Minggu (17/1/2021).
BNPB juga menjelaskan korban gempa Sulbar yang mengalami luka-luka. Hingga kini, tercatat 600 lebih warga yang mengalami luka-luka.
4. Banjir Bandang di Kalimantan
Banjir bandang yang menerjang tujuh kabupaten/kota di Kalimantan Selatan (Kalsel) selama beberapa hari terakhir telah menewaskan lima orang dan membuat 112.709 orang lainnya kehilangan tempat tinggal hingga mengungsi.
Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 7 Kabupaten/Kota terdampak banjir itu terdiri dari Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir pada Kamis (14/1). Sampai saat ini BPBD juga masih melakukan pendataan titik pengungsian bagi masyarakat terdampak bencana banjir.
Sejauh ini, BNPB telah mendistribusikan bantuan logistik ke sejumlah posko darurat banjir di Kalimantan Selatan dengan rincian bantuan seperti ribuan paket makanan siap saji, lauk pauk, selimut, masker, tenda pelampung, hingga perahu.
5. Banjir dan Tanah Longsor Manado
Banjir dan tanah longsor menerjang usai Manado dihantui cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir. Informasi terakhir yang disampaikan Basarnas Manado, 5 orang dinyatakan meninggal hingga ratusan warga lainnya mengungsi.
"Peristiwa ini menyebabkan lima orang meninggal dunia, satu orang hilang masih dalam pencarian serta 500 jiwa mengungsi yang masih dalam proses pendataan," Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati seperti dilihat di laman resmi BNPB, Minggu (17/1/2021).
Banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Manado akibat hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil pada Sabtu (16/1) pukul 15.09 Wita dengan tinggi muka air sekitar 50 cm-3 m.
Sejumlah kecamatan yang terdampak peristiwa ini antara lain Kecamatan Tikala, Kecamatan Paal Dua, Kecamatan Malalayang, Kecamatan Sario, Kecamatan Bunaken, Kecamatan Tuminting, Kecamatan Mapanget, Kecamatan Singkil, dan Kecamatan Wenang.