Dituding Gegara Sering Dicium, 619 Anak Di Bantul Idap TBC
Fri, 23 Dec 2022Posted by Admin
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul melaporkan sebanyak 1.216 kasus tuberkulosis (TBC) dengan sekitar 50 persen atau 619 kasus anak di Bantul, Yogyakarta.
Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja menyebut resiko anak-anak tertular TBC karena sering dicium dan digendong. Diperkirakan 2.431 kasus penderita TBC yang belum teridentifikasi dan belum diobati. Saat ini baru terdeteksi hanya 1.216.
"Jadi anak memang ada risiko penularan, contoh anak umur 2 tahun kan sering digendong atau diciumin orang-orang. Hal itu risiko kontak makin tinggi," tutur Agus.
"Apalagi kerawanan akibat kurang gizi karena kondisinya, angka stunting juga masih ada terus. Jadi, ada potensi-potensi di dalam anak itu sendiri, sehingga daya tahan tubuh anak kurang," lanjut dia.
Agus menjelaskan bahwa TBC anak tidak menular. Adapun gejala yang bisa diwaspadai pada anak jika batuk lebih dari dua pekan, demam, dan mengalami penurunan berat badan.
"TBC anak tidak menularkan, tapi anak berpotensi tertular TBC tinggi," jelasnya.
Dokter spesialis paru Profesor Faisal Yunus menegaskan TBC bisa tertular melalui percikan dahak atau bersin bukan melalui ciuman.
"Itu anggapan yang salah. Kalau hanya dari tertawa, senyum, atau berbicara itu TBC tidak bisa menular. Kalau berbicara, kan, yang keluar itu ludah. Ludah itu tidak dapat menularkan TBC, kecuali yang keluar itu dahak dari batuk atau bersin," ucap Faisal dilansir dari CNNIndonesia.com.
Bakteri penyebab TBC tidak terdapat di dalam air liur, melainkan di dalam percikan dahak yang keluar saat penderita batuk atau bersin.
Namun, resiko penularan bisa terjadi jika jika pasien TBC mencium anak dan kemudian ia batuk atau bersin.