Hebat! Seorang Pemuda Di Kulon Proga Jadi User Server Singapura Digaji Dolar

Hebat! Seorang Pemuda Di Kulon Proga Jadi User Server Singapura Digaji Dolar

Thu, 23 Jun 2022Posted by Admin

Seorang warga di Kelurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Nurrohman (33) sering dikira pengangguran oleh warga setempat lantaran sering berdiam di rumah.

Namun nyatanya, ia bekerja sebagai pengelola puluhan server dari berbagai dunia. 

Nurrohman bertugas sebagai developer operasional dan bertanggung jawab terhadap kelancaran kinerja server yang dikelolanya. Bila ada masalah, langsung ditangani di dalam ruang seluas 3x3 meter yang terhubung server utama di Singapura dan Jerman.

Awalnya, Nurrohman bekerja sebagai freelance. Dia mendapatkan order mengelola server saat ada event-event tertentu. Lantas, berapa penghasilan yang ia dapat saat menjadi freelance?

"Kalau awal mula saya freelance itu per proyeknya ya sekitar SGD 100 (Dolar Singapura). Terus dapatnya waktu itu susah karena harus berjuang dengan orang-orang India yang punya skill lebih daripada saya dan saya cuma otodidak, jadi susah. Kadang-kadang sampai dua tiga bulan enggak dapat proyek seperti itu," kata dia saat ditemui di rumahnya, Selasa (21/6) dilansir dari Detikcom.

Kemudian sejak 2018 lalu, Nurrohman berhasil memegang kontrak dari satu perusahaan di Singapura, dan penghasilannya rutin diterima tiap bulan.

"Mulai 2018 itu saya dapat kontrak dengan perusahaan di Singapura ya sekitar 350 SGD (Dolar Singapura)," pungkas Nurrohman.

Dengan penghasilannya tersebut, Nurrohman merasa sangat bersyukur. Kini pendapatannya stabil dibanding saat masih bekerja sebagai freelance.

Selain itu, ia memiliki alasan dalam memilih pekerjaan ini. Salah satunya jenjang pendidikan ia yang tidak begitu tinggi. Nurrohman merupakan lulusan sebuah SMK di Pengasih, Kulon Progo.

"Karena saya lulusan SMK saja, terus selama ini di Indonesia masih dibutuhkan ijazah dan saya enggak mempunyai ijazah pendidikan tinggi, jadi saya coba peruntungan di luar negeri. Di luar negeri itu kebanyakan dia enggak meminta apakah ijazah itu berpendidikan tinggi atau tidak, tapi yang diminta adalah kemampuan atau skill," ucapnya.