Kapal Dari Bambu
Wed, 08 Jan 2020Posted by AdminIndonesia yang memiliki wilayah perairan lebih luas dibanding daratan, membuat masyarakatanya lebih banyak bermata pencaharian nelayan. Jika mendengar kata laut, maka tidak lepas dari kata perahu. Indonesia sendiri dikenal sebagai salah satu kapal yang tersohor dari dahulu kala, Pinisi namanya. Kapal ini merupakan kapal kebanggaan Suku Bugis, Sulawesi Selatan. Perbedaan mencolok dari kapal ini adalah adanya tujuh layar yang memiliki makna jika nenek moyang bangsa Indonesia mampu mengarungi tujuh samudera besar di dunia.
Kapal Pinisi sekarang banyak dijadikan kerajinan untuk dijual kembali. Salah satu komunitas kreatif di Trenggalek, Jawa Timur mampu mengubah bambu menjadi hiasan yang bernilai. Bambu yang digunakan merupakan hasil limbah dari kreneng.
Kreneng adalah anyaman bambu yang biasa dipakai sebagai wadah makanan atau tempat menyimpan ikan. Penggunaan bambu batangan juga menjadi salah satu bahan utama meskipun tidak sebanyak bambu kreneng.
Badan dasar kapal biasanya dibuat tertutup sehingga membutuhkan lem untuk menyatukan banyak bambu. Sebelum memasang bagian lain, bagian dasar kapal harus di amplas agar sisa lemnya hilang. Setelahnya tempel shelter yang pada kapal asli berfungsi sebagai tempat berlindung awak kapal. Biasanya pembuatan shelter memakan waktu lebih dari satu hari karena banyak detail yang harus dibuat.
Bagian terakhir yang sangat penting adalah memasang layar. Pemasangan ini harus dilakukan bor di atas shelter yang sudah ditempel. Pada miniatur ini jumlah layar tidak terpaku pada keharusan karena sudah mengalami modifikasi. Jika layar sudah terpasang, kamu bisa mengecat kapal dengan warna kesukaan kamu. Harga kapal ini sendiri berkisar dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Sobat7, jika kamu ingin memberikan buah tangan kepada mereka yang suka dengan kapal, kalian bisa langsung memberikan miniatur kapal ini sebagai hadiah. Jangan lupa untuk saksikan Tau Gak Sih setiap Senin-Jumat pukul 13.30 WIB.