Kim Jong Un Rilis Lagu Yang Berisi Pujian Tentang Dirinya.
Mon, 22 Apr 2024Posted by AdminKorea Utara (Korut) baru-baru ini merilis sebuah lagu yang secara khusus didedikasikan untuk pemimpin mereka, Kim Jong Un. Lagu tersebut sangat memuji Kim Jong Un sebagai sosok "ayah yang ramah" dan "seorang pemimpin yang luar biasa", seperti yang diungkapkan oleh Reuters pada hari Sabtu (20/4/2024). Rilisnya lagu ini tampaknya merupakan bagian dari upaya propaganda yang bertujuan untuk meningkatkan citra Kim Jong Un di negara yang terisolasi ini.
Lagu untuk Kim Jong Un ini tidak hanya disertai dengan lirik-lirik yang memuji, tetapi juga dibuat lengkap dengan sebuah video musik yang disiarkan oleh Korean Central Television, media yang dikuasai oleh pemerintah Pyongyang, pada Rabu (17/4) waktu setempat.
Video musik tersebut menampilkan berbagai warga Korut dari latar belakang yang beragam, mulai dari anak-anak hingga tentara dan staf medis, yang dengan semangat menyanyikan lirik-lirik lagu untuk memuji Kim Jong Un.
Salah satu penggalan lirik dalam lagu tersebut adalah "Ayo bernyanyi, Kim Jong Un pemimpin besar," yang menunjukkan pengagungan terhadap pemimpin tersebut. Lirik lainnya mengatakan, "Mari kita pamer tentang Kim Jong Un, seorang ayah yang ramah."
Tidak hanya itu, lagu ini juga dipentaskan langsung dengan diiringi oleh orkestra, yang ditonton oleh Kim Jong Un sendiri, dan disiarkan oleh televisi pemerintah Korut sebagai bagian dari seremoni yang menandai selesainya pembangunan 10.000 rumah baru di negara tersebut.
Dinasti keluarga Kim yang telah memerintah Korut sejak berdirinya negara itu setelah Perang Dunia II terus memperkuat pengaruhnya dengan membangun kultus kepribadian di sekitar anggota keluarga tersebut. Rilis lagu ini dengan judul "Friendly Father" atau "Ayah yang Ramah" menunjukkan upaya yang sama untuk mengkultuskan Kim Jong Un.
Rilis lagu ini terjadi pada saat yang sama dengan pergantian nama yang dilakukan oleh media pemerintah Korut terhadap hari libur umum, yang memicu spekulasi bahwa ini adalah bagian dari upaya untuk memperkuat posisi Kim Jong Un. Hari libur tahunan yang sebelumnya dikenal sebagai "Hari Matahari" untuk memperingati kelahiran Kim Il Sung, pendiri Korut, kini disebut sebagai "hari libur April" oleh media pemerintah, yang dinilai lebih netral.
Perubahan semacam ini, menurut pejabat Kementerian Unifikasi Korea Selatan, dianggap sebagai upaya Kim Jong Un untuk menegaskan kemandiriannya tanpa tergantung pada pendahulunya. Ini mencerminkan strategi politik yang lebih luas dalam memperkuat posisi Kim Jong Un di Korut.