Kisah Mistis KKN Di Garut (Part 2)

Kisah Mistis KKN Di Garut (Part 2)

Thu, 16 Apr 2020Posted by Admin

Part 1 bisa kamu baca di: Kisah Mistis KKN di Garut Part 1

Mereka pun memutuskan untuk bercerita ke seorang ustadz di wilayah tersebut. Menurut Pak Ustadz, mereka diminta untuk beribadah bersama. Namun, setiap sholat magrib dan isya, Ica selalu bilang pusing dan tidak pernah sholat bersama. Keanehan kembali terjadi di malam Jumat ketiga. Timot yang tengah tertidur, tak sengaja terbangun sekitar pukul 10 atau 11 malam. Ia melihat Ica berjalan ke arah sumur, tapi ia tidak dapat bangun atau berbicara, seperti ketindihan. Setelah berusaha, ia kemudian merasa didorong kemudian ia melihat sesosok pocong di atas tubuhnya dengan amat jelas.

Melihat banyak keanehan yang terjadi, mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan KKN mereka dengan izin ke dosen pembimbing. Mereka pun menceritakan apa yang terjadi. Saat itu, kondisi Ica sudah semakin memburuk. Ia selalu lemas dan keringat mengucur terus menerus. Matanya pun merah dan rambutnya selalu lepek. Mendengar cerita mereka, dosen pembimbing pun mengizinkan mereka untuk kembali ke kampus. Bis pun dikirim untuk mereka dan dijadwalkan pulang tepat hari Sabtu.

Saat mereka membereskan barang-barang, Ica sudah tidak mampu lagi untuk berberes sendiri. Seluruh barang Ica dibereskan oleh teman-temannya. Namun, saat bis datang dan barang hendak dimasukkan ke dalam bis, Ica kabur ke arah sumur belakang.

Kaburnya Ica digagalkan oleh Pak Ustadz, Ica meronta dan berulangkali berkata “Anak ini tidak boleh pergi dari sini, dia gak boleh pulang!”. Ica pun diobati oleh Pak Ustadz dengan baca-bacaan. Kepulangan mereka akhirnya ditunda sampai hari Minggu.

Malam itu, mereka menginap di sebuah klinik untuk merawat Ica. Keesokan harinya, setelah Ica sudah lebih baik, Ica bertanya ke teman-temannya apa yang terjadi. Akhirnya, mereka pun menceritakan seluruhnya kepada Ica. Ica pun bercerita bahwa selama ini ia ada bersama mereka. Namun, teman-temannya tidak pernah menjawab atau mengajaknya ngobrol. Ica hanya merasa selalu dibangunkan saat pagi namun kepalanya terlalu sakit untuk bangun. Lalu, siapakah yang selama ini bersama mereka?

Baca juga: Kisah Rumah Sakit Angker Di Pati

Timot pun menambahkan diakhir ceritanya. Saat awal, Kepala Desa memang sempat melarang mereka untuk melangkahi satu batu sakral di desa tersebut. Namun, larangan tersebut tak mereka indahkan dan malahan berfoto di tempat tersebut. Roy Kiyoshi pun menambahkan bahwa sebetulnya Ica sudah hampir dibawa ke dalam sumur. Namun, karena ia masih memiliki amalan baik, ia tidak sampai terbawa ke dalam sumur. Saat ini, Ica telah baik-baik saja. Memang, larangan bukan untuk dilanggar ya, Sobat7?:)