Konser Musik Bisa Bikin Pendengaran Hilang, WHO Bikin Aturan Baru!
Mon, 29 May 2023Posted by AdminBanyak konser musik kembali digelar di Indonesia usai pandemi Covid-19 mereda. Mulai dari festival musik lokal, kpop, hingga penyanyi dan band internasional.
Penikmat konser pun cukup banyak, terutama anak muda. Tapi, ternyata menonton konser musik bisa menyebabkan terkena penyakit kehilangan pendengaran atau hearing loss.
Pada akhir 2022 lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis, bahwa sekitar satu miliar orang dengan rentang usia 12 hingga 35 tahun berisiko kehilangan pendengarannya. Hal ini terjadi karena mereka terlalu lama terpapar musik keras dan suara rekreasi lainnya.
"Jutaan remaja dan anak muda berisiko kehilangan pendengaran karena penggunaan perangkat audio pribadi yang tidak aman dan paparan tingkat suara yang merusak di tempat-tempat seperti klub malam, bar musik, dan acara olahraga," kata Direktur WHO untuk Departemen Penyakit Tidak Menular, Bente Mikkelsen.
Paparan suara keras ini bisa menyebabkan gangguan pendengaran sementara atau tinnitus. Parahnya, paparan yang lama atau berulang dapat menyebabkan kerusakan pendengaran secara permanen. Tapi hal ini masih bisa dicegah, terutama agar tidak terjadi pada anak muda.
Terdapat beberapa pencegahan agar kita tidak mengalami kehilangan pendengaran permanen. Misal dengan melakukan hal-hal berikut ini:
1. Menjaga volume pada perangkat audio pribadi agar tidak terlalu tinggi
2. Menggunakan earphone/headphone yang dipasang dengan baik, dan jika memungkinkan pasang juga peredam keberisikan
3. Memakai penyumbat telinga di tempat yang berisik
4. Mendapatkan pemeriksaan pendengaran secara teratur
Selain kesadaran pribadi, Mikkelsen juga menyebut harus ada kesadaran dari para penyelenggara acara musik. Hal ini terjadi karena sebagian besar perangkat audio, tempat dan acara musik tidak menyediakan pilihan untuk mendengarkan yang aman.
Oleh karena itu, WHO mengeluarkan standar baru dalam hal mendengarkan musik dan menonton konser untuk melindungi pendengaran, khususnya anak muda.
Berikut standar yang direkomendasikan saat menonton konser atau mendengarkan musik:
1. Tingkat suara rata-rata maksimum 100 desibel
2. Pemantauan langsung dan perekaman tingkat suara menggunakan peralatan yang dikalibrasi oleh staf yang ditunjuk
3. Mengoptimalkan akustik di tempat dan sistem suara untuk memastikan kualitas suara yang menyenangkan dan mendengarkan dengan aman
4. Membuat pelindung pendengaran pribadi untuk khalayak termasuk petunjuk penggunaannya
5. Akses ke zona tenang bagi masyarakat untuk mengistirahatkan telinga dan mengurangi risiko kerusakan pendengaran
6. Memberikan pelatihan dan informasi kepada staf terkait standar baru tersebut.