Lawan Anti-Asia! Suga BTS: Kesetaraan Dimulai Saat Terbuka Dengan Perbedaan
Thu, 02 Jun 2022Posted by AdminBangtan Sonyeondan alias BTS mengunjungi Gedung Putih untuk bertemu dengan Joe Biden, Presiden Amerika Serikat (AS) pada Selasa (31/5/2022). Pertemuan ini, mega-boyband asal Korea Selatan ini datang dengan satu tujuan dengan membawakan pesan penting khususnya terhadap isu yang sedang hangat diperbincangkan.
Kehadiran BTS diundang secara langsung oleh pihak Gedung Putih untuk menyuarakan tentang melawan rasisme terhadap Asia, BTS sendiri merupakan salah satu boyband Korea Selatan yang hingga saat ini masih berhadapan dengan rasisme.
Dalam kesempatan ini tanpa menyanyikan satu lagu pun serta tidak menerima pertanyaan dari wartawan, dengan 300.000 penonton yang disiarkan langsung melalui Youtube Gedung Putih, BTS mengutarakan akan melangsungkan pembahasan penting mengenai solidaritas, inklusi dan solusi untuk melawan insiden kebencian anti-Asia bersama Biden.
Ketujuh member BTS memberikan komentar singkat yang dimulai dari pemimpin grup, Kim Namjoon dilanjutkan oleh setiap anggota member yang diterjemahkan dari bahasa Korea.
"Kami mengingat saat-saat ketika kami menghadapi diskriminasi sebagai orang Asia," kata pernyataan itu. "Kami telah mengalami beberapa perlakuan buruk karena penampilan kami. Kami bahkan ditanya mengapa orang Asia berbicara bahasa Inggris." terang Kim Namjoon.
Tahun 2021, kejahatan rasisme terhadap orang Asia meningkat hingga 339 persen. Tercatat kejadian terburuk di Atlanta saat seorang pria menembak mati delapan orang di spa pijat, enam di antaranya perempuan Asia.
Joe Biden, Presiden Amerika, mengatakan secara langsung, bahwa pesan-pesan yang diberikan oleh BTS sebagai duta muda dan boyband terbesar di dunia melalui talenta serta musik, membawa dampak sangat besar kepositifan terkait masalah sosial dan kesehatan.
Dalam acara tersebut, Biden juga menandatangani undang-undang kejahatan kebencian terhadap orang Asia-Amerika selama pandemi. Dia juga menandatangani perintah eksekutif untuk membangun kembali inisiatif Gedung Putih terhadap orang Asia-Amerika, Hawaii, dan Kepulauan Pasifik dan mendanai penelitian penting untuk mencegah dan mengatasi xenofobia terhadap komunitas-komunitas ini, kata Jean-Pierre, Sekretariat Presiden Gedung Putih.