Lebaran Identik Dengan Mudik, Ternyata Tradisi Ini Sudah Ada Sejak Tahun 1300 Masehi
Fri, 29 Apr 2022Posted by AdminJelang Hari Raya Idul Fitri, mudik menjadi tradisi yang terus dilakukan dari generasi ke generasi berikutnya. Masyarakat yang tinggal di kota untuk mengadu nasib akan berbondong-bondong pulang ke kampung tercinta saat momen Lebaran.
Riyadi selaku dosen pendidikan sejarah Universitas Negeri Surabaya (Unesa), tradisi mudik di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1300 Masehi atau saat berdirinya Kerajaan Samudera Pasai di Pulau Sumatera.
“Mudik itu kan identik dengan Islam sehingga sejarah mudik selalu dikaitkan dengan ritus keagamaan Islam. Untuk asal muasal mudik sendiri sebenarnya sudah ada sejak jaman Kerajaan Samudera Pasai di Sumatera, kemudian Kerajaan Mataram Islam di Demak,” jelas Riyadi, Jumat (22/4/2022).
Ia juga menyebutkan bahwa tradisi mudik ini selalu berbarengan dengan tumbuh dan berkembangnya agama Islam.
Mudik mulanya dilakukan untuk menyempurnakan ibadah seseorang usai menyelesaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadan dengan pulang untuk berziarah ke makam dan mengunjungi keluarga yang masih hidup.
“Untuk menyempurnakan ibadahnya dengan Tuhan (di bulan Ramadan) maka dia menziarahi makam keluarga dan menemui keluarga yang masih hidup. Tujuannya untuk meminta maaf atas kesalahan yang pernah diperbuat. Asal muasalnya seperti itu, jadi mudik untuk melengkapi ibadah Ramadan,” ucapnya.
Namun, dengan perkembangan zaman, mudik bergeser menjadi tren sejak masa order baru. Riyadi mengatakan saat ini modernitas sangat luar biasa, artinya transportasi berkembang pesat. Maka, dari sinilah mudik dari kepentingan religi berubah menjadi sebuah tren.
“Sehingga yang mudik tidak hanya pemeluk Islam tetapi juga non Islam,” jelasnya.
Untuk mudik tahun ini terjadi euforia yang luar biasa akibat dari pelonggaran mudik setelah dilarang selama 2 tahun karena pandemi COVID-19.
“Akan terjadi mudik besar-besaran setelah pemerintah melonggarkan segala peraturan pembatasan,” tutupnya.