Menang Taruhan Piala Dunia, Tapi Malah Bakar Rumahnya Sendiri!
Mon, 28 Nov 2022Posted by AdminPiala dunia 2022 Qatar sudah berlangsung selama satu pekan. Meskipun Indonesia tidak mengikuti pertandingan Piala Dunia, namun euforianya terasa hingga Indonesia. Sama seperti, pria berinisial JD alias Joi di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) yang nekat membakar rumahnya sendiri hingga rata dengan tanah. Dirinya melakukan aksi ini karena ia melakukan taruhan dan hasilnya tidak sesuai ekspektasi.
"Diduga karena euforia berlebihan karena menang setelah menonton Piala Dunia," ucap Kapolres Kepulauan Sitaro AKBP Iwan Permadi, Sabtu (26/11), dilansir dari Detikcom.
Lebih lanjut, Iwan mengungkapkan, peristiwa ini terjadi di Desa Tanaki Lindongan I Kecamatan Siau Barat Selatan, Sitaro, pada Jumat (25/11). Kronologi awal dari aksinya ini adalah Joi bersama rekannya taruhan Rp 200 ribu dalam laga antara Brasil melawan Serbia.
Meskipun Joi memenangkan taruhan tersebut, namun taruhan yang dimenangkannya tidak sesuai harapan karena rekannya tidak membayar penuh kepadanya.
"Taruhan piala dunia Rp 200 ribu, tapi karena baru dibayarkan Rp 120 ribu, kurang Rp 80 ribu," ungkapnya.
Akibatnya, Joi emosi hingga membuat keributan di tempat dia dan rekannya menonton tak jauh dari rumahnya. Kemudian, Joi yang berada dalam pengaruh miras, berteriak-teriak hingga ditegur aparat desa setempat karena ulahnya bikin resah.
Melihat tindakannya tersebut, aparat desa mengimbau warga untuk tidak membuat kegaduhan lewat pengeras suara (toa) pada gereja setempat, yang justru membuat pelaku naik pitam.
"Kekesalan pelaku karena telah ditegur di toa gereja yang membuat pelaku malu dan naik pitam," tutur Iwan.
Nampaknya emosinya belum teredam, Sekitar pukul 08.00 WITA, Joi meminta istri dan anaknya keluar rumah.
Kemudian, Joi mengambil botol berisi minyak tanah, dan langsung menyiramkannya dimulai dari depan rumah. Joi lalu menyalakan korek api hingga membakar rumah sampai rata dengan tanah.
"Marah-marahlah dia. Pulang rumah, suruh istri keluar lalu bakar rumah," ucapnya.
Berkat aksinya tersebut, Joi langsung diamankan polisi karena dianggap mengganggu warga sekitar. Kerugian materil atas perbuatannya ditaksir mencapai Rp 5 juta.
"Rumah dari triplek, kerugian sekitar Rp 5 juta," ungkap Iwan.
Kapolres Kepulauan Sitaro AKBP Iwan Permadi menjelaskan Joi dalam kondisi depresi dan sedang terhimpit permasalahan ekonomi.
"Diduga pelaku depresi karena faktor himpitan ekonomi," tambahnya.
Diketahui Joi tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga ia memiliki beban untuk mencari biaya menghidupi keluarganya.
"Karena tidak memiliki pekerjaan tetap untuk menghidupkan anaknya yang masih bayi," pungkasnya.