Menurut Penelitian, Ini Faktor Yang Bikin Orang Selingkuh!

Menurut Penelitian, Ini Faktor Yang Bikin Orang Selingkuh!

Wed, 03 Jan 2024Posted by Admin

Isu perselingkuhan menjadi sorotan di kalangan warganet Indonesia, mengingat dampak negatifnya terhadap keberlanjutan rumah tangga. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Archives of Sexual Behavior menyoroti bahwa faktor lingkungan dapat menjadi pemicu seseorang untuk berselingkuh. Pertanyaannya, lingkungan seperti apa yang dimaksud dalam penelitian tersebut?

Gurit Birnbaum, seorang psikolog dari BaruchIvcher School of Psychology, menjelaskan bahwa lingkungan yang menciptakan kesan bahwa perselingkuhan adalah hal yang wajar dapat memengaruhi pandangan seseorang, membuatnya berpikir bahwa berselingkuh tidak memiliki konsekuensi negatif.

“Lingkungan teman sebaya yang memberi kesan bahwa perselingkuhan itu adalah hal wajar bisa membuat seseorang tertarik dan mempertimbangkan untuk berselingkuh,” ungkap Birnbaum, penulis utama penelitian ini.

Namun demikian, ia menekankan bahwa lingkungan yang menganggap perselingkuhan sebagai hal yang umum tidak secara otomatis mengubah seseorang menjadi pelaku selingkuh. Lingkungan tersebut dapat memberikan dorongan ekstra, terutama bagi mereka yang sudah rentan terhadap godaan perselingkuhan.

Penelitian ini menginvestigasi apakah paparan cerita dan contoh perselingkuhan dapat mengurangi tingkat komitmen kesetiaan. Melalui tiga penelitian, para peneliti memantau reaksi subjek setelah terpapar kasus perselingkuhan dan melihat respons peserta ketika berinteraksi dengan orang menarik.

Hasil studi menunjukkan bahwa setelah terpapar tindakan pengkhianatan, komitmen kesetiaan peserta terhadap hubungan mereka mengalami penurunan. Para peserta juga menyatakan keinginan lebih besar untuk terlibat dalam perselingkuhan.

Sejumlah riset lain menunjukkan bahwa sekitar setengah dari individu dewasa di Amerika Serikat yang telah menikah (dengan rincian 53% perempuan dan 44% laki-laki) pernah mengalami perselingkuhan.

Birnbaum menyimpulkan bahwa lingkungan yang memperkuat prevalensi perselingkuhan dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap tindakan tersebut. Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan gender yang signifikan dalam sejauh mana laki-laki dan perempuan berpotensi berselingkuh, meskipun laki-laki cenderung kurang menunjukkan komitmen terhadap hubungan mereka saat ini.