Pengalaman Pundak

Pengalaman Pundak "Digelayuti" Di Museum Taman Prasasti

Thu, 20 May 2021Posted by Admin

Saat itu waktu menunjukkan sekitar pukul 02:00 pagi, kami tiba di Museum Prasasti. Namun, kami tidak diizinkan untuk masuk ke dalam museum yang berisikan kuburan dan nisan peninggalan zaman Belanda dan hanya bisa berada tepat di depan gerbangnya saja.

Akhirnya kami parkir tepat di sebelah kiri Museum Prasasti, yakni lapangan parkir milik KONI Jakarta Pusat yang di dalamnya ada Gedung Auditoriumnya. Lokasinya persis berdampingan dengan Museum dan membelakangi Kantor Walikota Jakarta Pusat.

Sebenarnya tidak ada catatan sejarah yang membuat lokasi itu menjadi angker. Saya pun sebenarnya tidak melihat apapun yang menyeramkan di tempat itu. Tapi saya bisa merasakan ada sesuatu yang berbeda di lokasi itu.

Salah satu petugas keamanan yang saya temui mengajak saya dan dua teman saya untuk sekadar mengelilingi lokasi tersebut. Menurut petugas bernama Akbar itu, ada beberapa cerita horor yang pernah dialami masyarakat sekitar.

"Di sini, kabarnya ada sosok dedemit bertanduk dengan mata merahnya. Rambutnya ikal panjang dan menyeramkan di sini," kata Akbar sambari membawa saya ke bagian pojok dekat tempat pembuangan sampah yang dimaksud.

Entah mengapa saya ketakutan. Bulu kuduk merinding dan rasanya tidak berani untuk mendekat ke arah yang dimaksud.

Spot lain yang ditunjukkan adalah pohon Mangga yang berada di dekat Auditorium dan wisma atlet KONI Jakarta Pusat. Namun, saya baru merasakan ketakutan di arah pojok yang membelakangi pohon yang dimaksud Akbar.

Sontak saya berlari kecil dan mengajak kedua teman saya untuk meninggalkan lokasi tersebut. Bang Daud yang mendatangi kami pun menanyakan apa yang terjadi.

"Serem pokoknya, bang. Enggak tahu ada apa," jawab saya ketika ditanya.

Bang Daud pun langsung menyalakan senter dan mengarahkan ke lengannya yang memperlihatkan bulu romanya yang merinding.