Sensasi Tarikan Ikan Haruan Saat Membandan
Tue, 18 Feb 2020Posted by AdminSiapa pernah berkunjung ke Banjarmasin? Dijuluki dengan sebutan “Kota Seribu Sungai”, Banjarmasin yang memiliki wilayah seluas 72 km persegi terdiri dari sekitar 25 buah pulau kecil dan dipisahkan oleh sungai-sungai. Sungai inilah yang menjadi wadah aktivitas utama masyarakat Banjarmasin sejak tempo dahulu dalam bidang perdagangan dan transportasi.
Mayoritas kuliner khas dari Kota Banjarmasin didominasi oleh jenis olahan berbahan dasar ikan air tawar, salah satu contohnya yaitu Ikan Haruan. Pada tayangan program Jejak Petualang tanggal 18 Februari 2020, Claresta Taufan dan tim TRANS7 berkunjung ke Banjarmasin untuk mencoba menangkap ikan haruan di area rawa-rawa. Namun memancingnya tidak biasa nih Sobat7! Kalau biasanya memancing menggunakan pelet atau umpan, kali ini menggunakan teknik membandan.
Membandan merupakan salah satu teknik memancing tradisional warisan Suku Banjar. Bersama warga Barito Selatan, Claresta akan mencoba merasakan sensasi tarikan Ikan Haruan atau Ikan Gabus dengan membandan. Untuk menarik perhatian Ikan Haruan, Claresta menggunakan itik dan juga kodok. Gerakan kaki itik dan kodok di dalam air akan mengganggu ketenangan indukan Haruan yang sedang melindungi anakannya.
Baca juga: Tradisi Berburu Babi Hutan
Ikan haruan merupakan jenis ikan teritorial, jadi kalau ada yang mengganggu di wilayahnya ia pasti akan menyerang untuk melindungi teritorialnya. Ikan haruan juga termasuk dalam snakehead, oleh karena itu ikan haruan memiliki kepala yang mirip seperti ular. Persebaran ikan haruan hampir di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari danau, sungai, sawah, hingga rawa-rawa nya.