Suku Da'a Mengejar Ketertinggalan
Mon, 18 Feb 2019Posted by AdminIndonesia memang negara dengan ribuan suku bangsa. Namun, kebanyakan dari mereka termasuk dalam kelompok tertinggal sehingga perlu bantuan dari pemerintah secara meyeluruh. Salah satunya adalah Suku Da’a di Sulawesi Tengah. Mereka bertempat tinggal tidak jauh dari Kota Palu tepatnya di Donggala dan Sigi. Walaupun hidupnya tidak jauh dari kota, Suku Da’a masih mempertahankan tradisi dan gaya hidup tradisional.
Suku Da’a terekam dalam Indonesiaku episode 18 Februari 2019. Tim Indonesiaku melakukan investigasi di Desa Kalora dan Desa Kanuna, tempat suku ini tinggal di Sigi. Sampainya tim di Desa Kalora bertepatan dengan pesta adat suku Da’a yang bernama Pokeso. Tradisi ini bertujuan memanggi leluhur untuk meminta keselamatan. Di desa ini, masyarakatnya masih hidup dengan rumah di atas pohon, seperti leluhur mereka dulu.
Masyarakat memilih tinggal di atas pohon karena dapat memantau ternak secara langsung. Selain itu, semua bahan untuk membangun dapat mereka temukan di alam sehingga lebih murah. Memang, masalah utama Suku Da’a adalah kemiskinan. Walaupun begitu, kekeluargaan di desa ini sangatlah kuat. Dalam membangun rumah pun mereka bergotong royong sehingga rumah umumnya jadi dalam waktu 6 jam.
Rumah pohon sendiri bahan utamanya adalah bambu, kayu, dan rotan. Bambu diguanakan sebagai tiang-tiang penopang rumah. Umumnya, bambu yang digunakan berjumalah 10 hingga 20 batang bambu tua dengan ketinggian setidaknya 5 meter. Sedangkan kayu digunakan sebagai lantai dan rotan digunakan untuk mengikat sebagai pengganti paku.
Berbeda dengan di Desa Kalora, Desa Kanuna terletak jauh lebih dikaki bukit. Di desa ini, masyarakatnya sudah menerima bantuan berupa rumah semi permanen. Tapi, tidak semua masyarakat mau menempati rumah tersebut. Mereka tetap membangun rumah-rumah dari kayu untuk mereka tidur. Rumah bantuan yang mereka miliki umumnya digunakan sebagai tempat menaruh barang. Mata pencahariannya pun berbeda, jika masyarakat Desa Kalora umumnya berkebun, di Desa Kanuna masyarakatnya menambang batu.
Suku Da’a berharap dapat menerima perhatian lebih dari pemerintah. Memang, masih sulit untuk mereka meninggalkan tradisi yang sudah turun-temurun tertanam. Namun setidaknya mereka membutuhkan akses jalan dari permukiman ke kota terdekat yang jauh lebih baik. Sehingga generasi penerus mereka bisa mendapat kehidupan yang lebih layak karena pendidikan yang lebih baik.
Indonesiaku, setiap Senin pukul 14.15 WIB