Susu Ikan Digadang-gadang Sebagai Pengganti Susu Sapi. Apakah Itu?

Susu Ikan Digadang-gadang Sebagai Pengganti Susu Sapi. Apakah Itu?

Wed, 11 Sep 2024Posted by Admin

Belakangan ini, istilah "susu ikan" semakin populer di masyarakat, terutama terkait dengan program susu gratis yang digagas oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Program ini bertujuan untuk menghadapi kekurangan susu sapi di Indonesia dengan menawarkan alternatif susu ikan sebagai pengganti.

Mengingat Indonesia kekurangan sapi perah, yang saat ini berjumlah sekitar 400 ribu ekor, dan kebutuhan akan tambahan 2 juta sapi perah menurut detikFinance, program ini diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Perusahaan BUMN ID FOOD, yang akan berpartisipasi dalam program susu gratis, mendapat dukungan dari Sis Apik Wijayanto, Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, yang pertama kali mengemukakan ide mengenai susu ikan.

Dalam pernyataannya di Gedung DPR RI pada 4 September, Sis Apik menjelaskan bahwa pengadaan susu dari mega farm akan memerlukan waktu dua hingga tiga tahun. Dia menyarankan agar prioritas diberikan kepada peternak lokal di seluruh Indonesia. Jika hal tersebut tidak memungkinkan, alternatif pengganti seperti susu ikan bisa dipertimbangkan, meskipun saat ini masih dalam tahap kajian dan aroma susu ikan masih perlu diperbaiki.

Susu ikan ini merupakan inovasi yang dikembangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Kemenkop UKM, dan pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada Agustus 2023.

Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, menjelaskan bahwa susu ikan tidak benar-benar terbuat dari susu ikan, melainkan menggunakan hidrolisat protein ikan (HPI) sebagai bahan bakunya. HPI adalah produk protein kering dengan kandungan protein lebih dari 60%, yang dihasilkan dari penguraian protein ikan menjadi peptida atau asam amino melalui proses hidrolisis dengan enzim, asam, atau basa.

UMKM Berikan Teknologi Indonesia, yang berada di bawah naungan KKP, telah mengembangkan inovasi HPI untuk susu ikan, yang memiliki nilai gizi tinggi. Menurut Yogi Ari, CEO Berikan Teknologi Indonesia, susu ikan pabriknya hadir dalam tiga rasa—vanila, cokelat, dan stroberi—dan tidak berbau amis. Produk ini kaya akan EPA, DHA, dan Omega 3, dengan tingkat penyerapan mencapai 96%, serta bebas dari alergen sehingga cocok untuk mereka yang alergi terhadap susu sapi.

Trenggono menambahkan bahwa susu ikan dirancang untuk meningkatkan daya saing produk perikanan baik di pasar domestik maupun internasional, serta untuk mengurangi ketergantungan pada impor susu dari luar negeri. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, produk ini diharapkan dapat mendorong hilirisasi perikanan di Indonesia. Setelah peluncuran, produk ini telah melalui serangkaian uji coba dan pabriknya telah diperiksa secara langsung.