Tau Gak Sih: Satwa Endemik TNGC
Thu, 28 Mar 2019Posted by AdminTaman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) bertempat di gunung tertinggi di Jawa Barat, Gunung Ciremai. Berketinggian 3078 mdpl, gunung ini berbatasan dengan tiga kabupaten, Kuningan, Cirebon dan Majalengka. Dilansir dari website resmi TNGC, berdirinya TNGC berdasar atas usulan dari Pemerintah Kabupaten Kuningan dan Majalengka yang kemudian diresmikan oleh Menteri Kehutanan pada tahun 2004 melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 424/Menhut-II/2004 tanggal 19 Oktober Tahun 2004.
Sebagai Taman Nasional tentu TNGC berfungsi sebagai salah satu kawasan konservasi. Kawasan ini termasuk ke dalam daerah dengan potensi flora dan fauna yang tinggi. Data dari TNGC sendiri menunjukkan adanya 279 spesies pohon, 55 spesies mamalia, 215 spesies burung, 26 spesies amfhibi, 49 spesies reptil, 25 spesies serangga, 25 spesies ikan, 48 spesies mullusca, 115 spesies anggrek dan 54 spesies tanaman obat. Data tersebut belum termasuk ragam flora dan fauna baru yang ditemukan di kawasan ini.
Jejak Petualang episode 26 Maret 2019, Finda Andrian (Baca juga: A Minute With: Finda Andrian) dan tim Jejak Petualang berkesempatan untuk berada di TNGC, Kuningan, Jawa Barat. Dalam kesempatan ini, Jejak Petualang TRANS7 melakukan petualangan dengan mengamati fauna-fauna yang ada di kawasan ini. Beberapa dari satwa yang hidup di TNGC tergolong dalam daftar merah atau hampir punah. Tiga diantaranya adalah Elang Jawa, Macan Tutul dan Kodok Merah.
(Baca Juga: Petualangan Olahraga Ekstrim Downhill)
Petualangan Finda Andrian dan Tim Jejak Petualang dimulai dengan mengamati Elang Jawa. Ada sekitar 23 ekor burung yang hidup di kawasan TNGC. Burung ini hidup di ekosistem hutan hujan tropis. Biasanya, burung ini mengumpulkan energi dengan berputar-putar di bawah sinar matahari. Gerakan berputar-putar ini juga bertujuan untuk memantau mangsa dan saat mangsa ditemukan ia akan menukik dan memangsa hewan tersebut. Hewan ini tergolong langka karena jantannya lebih dominan memiliki umur panjang. Tim TNGC yang bertugas mengawasi Elang Jawa selalu melakukan pendataan pertumbuhan populasi, struktur kelas umur, jenis kelamin dan perilaku burung. Tujuannya adalah untuk menjaga ekosistem dan rantai makanan di TNGC.
Petualangan kemudian berlanjut ke memasang camera trap untuk mengamati salah satu kucing raksasa yang tergolong hampir punah, Macan Tutul. Sejak tahun 2013, berdasarkan data dari tim TNGC, hanya ditemukan satu ekor Macan Tutul yang tertangkap oleh kamera jebakan. Padahal, menurut kesaksian dari beberapa tim yang bertugas di lapangan dan warga, setidaknya ada empat ekor Macan Tutul yang ada di kawasan TNGC.
Camera trap sendiri diubah lokasinya setiap satu tahun sekali dan di cek kondisinya setiap dua bulan sekali. Kamera dipasang di lokasi yang memiliki potensial tinggi lewatnya hewan. Hal ini bisa dilihat dari bekas jejak mangsanya dan kotorannya. Kamera dipasang dengan dililitkan ke sebuah pohon dalam ketinggian kurang lebih satu meter. Jangkauan setiap kamera adalah tiga sampai lima meter. Sehingga, pemasangan kamera memerlukan perhitungan yang baik agar hewan dapat terlihat dengan sempurna.
Petualangan selanjutnya adalah mengamati jenis kodok baru yang hanya ada di Gunung Ciremai dan Gunung Slamet. Jenis kodok itu adalah Kodok Merah. Penamaannya mengacu pada jenis pertama yang ditemukan di Gunung Gede Pangrango, dimana ada salah satu bagian dari tubuhnya yang berwarna merah. Kodok ini hidup di tempat yang lembab dan tidak jauh dari aliran air. Umumnya, ia hidup di ketinggian 900-2500 mdpl. Ia adalah hewan yang aktif di malam hari dan merupakan indikator kebersihan ekosistem. Populasinya tergolong langka karena tingginya ancaman hidupnya.
Petualangan Finda Andrian dan tim Jejak Petualang tidak berhenti sampai disitu. Mereka pula akan berburu kalajengking dan mengolahnya dengan cara dibakar. Ternyata, hewan satu ini berkhasiat sebagai antibiotik, menjaga kekebalan tubuh dan obat sakit gigi. Sobat7 dapat menonton episode ini melalui official website TRANS7 atau di akun youtube TRANS7. Ingin melihat petualangan lainnya? Jejak Petualang akan tayang setiap hari Selasa dan Rabu pukul 15.30 WIB.