Tidur Kurang Dari 5 Jam Bisa Picu Dimensia!

Tidur Kurang Dari 5 Jam Bisa Picu Dimensia!

Sun, 09 May 2021Posted by Admin

Besok hari Senin nih Sobat7 dimana hari memulai aktifitas, namun untuk memulai hari esok Sobat7 akan tidur di jam berapa hari ini? sayangnya, di tengah dunia yang semakin sibuk banyak orang tak mendapatkan tidur yang cukup.

Apakah Sobat7 memiliki waktu yang cukup untuk tidur setiap harinya? Jika tidak, berapa jam? Apakah kurang dari 5 jam sehari? Hati-hati! Kondisi ini tentu berisiko pada sejumlah masalah kesehatan, tidur kurang dari 5 jam yang berkepanjangan dapat memicu beberapa penyakit salah satunya penyakit Demensia bahkan yang lebih parah bisa berujung pada kematian.

Menurut studi terbaru dari para peneliti di Brigham and Woman’s Hospital dan Boston Collage, hamper dari enam juta orang dewasa hidup dengan penyakit Alzheimer dan penyakit Demensia lainnya di Amerika Serikat. Para ahli juga menemukan bahwa orang dewasa yang tidur diantara lima hingga 7 jam per malamnya memiliki insiden Dimensia dan kematian yang lebih rendah selama masa studi.

Terdapat beberapa kemungkinan yang akan dialami orang yang sering tidur kurang dari tujuh jam per hari, sebagai berikut :

1. Obesitas

Kurang tidur berhubungan dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Tinjauan pada Oktober 2018 di BMJ Open Sport & Exercise Medicine menemukan, orang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam saat malam cenderung memiliki indeks massa tubuh lebih tinggi dan mengalami obesitas. "Saat Anda kurang tidur, tubuh mengurangi pelepasan leptin, hormon yang membantu menekan nafsu makan dan mendorong tubuh menggunakan energi," kata spesialis tidur, Michael Breus.

Sementara leptin ditekan, hormon ghrelin yang menstimulasi nafsu akan meningkat. Bayang-bayang obesitas kian dekat, ditambah kurang tidur membuat Anda malas bergerak seharian.

2. Diabetes

Penyakit tidak menular satu ini siap menyerang siapa saja yang memiliki gaya hidup buruk termasuk kurang tidur. Studi yang diterbitkan di Oman Medical Journal menemukan hubungan antara kurang tidur dan diabetes tipe 2.

"Orang paruh baya dan orang tua yang kurang tidur dua kali lebih mungkin mengalami diabetes tipe 2 daripada orang yang cukup istirahat. Tidur membantu mengatur glukosa dan metabolisme. Kurang tidur juga mengakibatkan lonjakan kortisol yang bisa membuat sel lebih resisten terhadap insulin," jelas Breus.

3. Penyakit jantung

Kurang tidur juga membahayakan jantung, terutama berkontribusi pada aterosklerosis. Berdasarkan studi yang diterbitkan di Journal of the American College of Cardiology menyebut, kurang tidur mengakibatkan penumpukan plak pada arteri atau aterosklerosis.

Sementara itu, studi pada Juli 2020 yang diterbitkan di Psychosomatic Medicine menemukan, orang yang menghabiskan tidur dalam waktu minim memiliki tekanan darah lebih tinggi

4. Menurunkan fungsi kognitif

Dalam jangka pendek, kurang tidur mengakibatkan kurang fokus, sulit mencerna informasi, dan sulit menciptakan ide-ide baru. Menurut Division of Sleep Medicine di Harvard Medical School, kurang tidur juga cenderung membuat Anda lebih banyak melakukan kesalahan.

"Saat Anda tidur kurang dari enam jam, reaksi Anda jadi 30 persen lebih lambat dan lebih buruk saat jam tidur makin sedikit," ujar Breus.

Selain itu, suasana hati juga jadi berantakan. Anda jadi lebih sensitif dan cepat merasa cemas. Twery mengatakan, saat kurang tidur, tubuh akan kesulitan mengatur hormon stres dan kortisol yang bisa memengaruhi emosional Anda.
​​​