Tradisi Pernikahan Tueng Dara Baro
Thu, 15 Aug 2019Posted by AdminPernikahan sebagai peristiwa penting bagi setiap orang, dirasa perlu disakralkan dan dikenang sehingga perlu ada upacaranya. Upacara pernikahan secara tradisional dilakukan menurut aturan-aturan adat setempat. Indonesia memiliki banyak sekali suku yang masing-masing memiliki tradisi upacara pernikahan sendiri. Dalam suatu pernikahan campuran, pengantin biasanya memilih salah satu adat, atau adakalanya pula kedua adat itu dipergunakan dalam acara yang terpisah.
Di Jawa dikenal dengan istilah ngunduh mantu, kalau di Aceh disebut dengan Tueng Dara Baro, salah satu rangkaian perkawinan atau dalam bahasa Indonesia disebut nerima pengantin perempuan. Prosesi ini dilakukan setelah Intat Linto Baro atau mengantar pengantin laki-laki ke kediaman mempelai wanita. Proses antar pengantin, keluarga mempelai wanita mereka wajib membawa seserahan balasan, seperti kue benulang, semah matuan dan temetek dan semua seserahan juga di tutup dengan kain kasab.
Ketika sudah sampai didepan rumah pengantin pria, rombongan di sambut dan dijemput oleh keluarga linto, keluarga mempelai pria membawa cerana sirih dan payung khas aceh. Kemudian dara baro di peusijuek dan dituntun menuju pelaminan, lalu kedua keluarga pengantin melakukan makan bersama, Setelah makan bersama kedua mempelai di peusijuek oleh para ibu.
Peusijuek adalah ritual untuk memohon keselamatan, ketentraman dan kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga, kalau dalam istilah orang Jawa adalah sungkeman.
Peusijuek diambil dari bahasa Aceh sijuek yang artinya dingin, jadi peusijuek dapat diartikan mendinginkan atau menyejukan.
Baca juga: Cara Seru Menikmati Pantai Selatan
Setelah acara prosesi semua selesai termasuk peusijuek atau ritual doa kebaikan bagi kedua mempelai. Dara baro harus ditinggalkan oleh rombongan pengantarnya dan harus menginap di rumah suaminya untuk beberapa malam.
Setelah beberapa hari, mempelai wanita meminta izin pada mertuanya untuk kembali ke rumah mereka bersama suami. Dan biasanya pada saat mau pulang, ibu suaminya akan memberikan kenang-kenangan seperti seperangkat alat masak, seperangkat alat-alat makan dan minum, seekor sapi atau kerbau betina untuk dipelihara, dan beberapa barang perhiasan.
Selanjutnya pasangan suami istri tersebut memulai hidup baru. Dalam saat-saat sebagai pengantin baru, mereka harus berkunjung memperkenalkan diri kepada famili mereka, terutama bila ada sesuatu acara mereka wajib datang.
Ingin tahu tayangan dan informasi lengkap lainnya? Lihat dalam program RAGAM INDONESIA tayang setiap Senin-Jumat pukul 07.00 WIB Hanya di TRANS7