Tragis! Pria Sulawesi Wafat Di Disdukcapil Demi Membuat E-KTP Untuk BPJS

Tragis! Pria Sulawesi Wafat Di Disdukcapil Demi Membuat E-KTP Untuk BPJS

Thu, 17 Mar 2022Posted by Admin

Seorang pria berusia 50 tahun di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan meninggal dunia saat sedang membuat E-KTP untuk mengurus BPJS Kesehatan.

Kejadian naas ini terjadi di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Bulukumba, pada hari Selasa (15/3) sore.

Menurut penuturan pemerintah Kabupaten Bulukumba, Amiluddin memaksakan diri untuk pergi ke kantor Dukcapil di tengah kondisi sakit demi mengurus BPJS Kesehatan.

Amiluddin mengalami sakit yang mengharuskan ia menjalani operasi, yaitu penyumbatan usus. Sebelumnya, ia juga sudah dirawat selama tiga hari di RSUD Sultan Dg Radja dan diberi rekomendasi oleh rumah sakit untuk segera menjalankan operasi. Tetapi, karena terhalang oleh kartu identitas dan BPJS Kesehatan, ia harus mengurusnya terlebih dahulu. 

Mengalami kejadian tersebut, Amiluddin langsung mengurus E-KTP dengan kondisi sakit. 

Beredar video Amiluddin yang tengah melakukan perekaman E-KTP di kantor Dukcapil Bulukumba dengan sempoyongan. 

Dalam video tersebut terlihat, Amiluddin sedang merekam sidik jari untuk keperluan E-KTP nya dan sudah dalam keadaan lemah dan harus dibantu oleh orang lain.

Tidak lama setelah perekaman sidik jari, Amiluddin dikabarkan meninggal dunia di kantor Dinas Dukcapil, Bulukumba. 

Dalam video tersebut terlihat, Amiluddin sedang merekam sidik jari untuk keperluan E-KTP nya dan sudah dalam keadaan lemah dan harus dibantu oleh orang lain.

Tidak lama setelah perekaman sidik jari, Amiluddin dikabarkan meninggal dunia di kantor Dinas Dukcapil, Bulukumba.

“Amiluddin dikabarkan sempat terjatuh, setelah proses perekaman E-KTP. Kemudian, langsung diangkat ke bangku. Setelah itu, terlihat ia telah menghembuskan nafas terakhirnya di tempat,” ungkap Humas Pemkab Bulukumba, Andi Ayatullah Ahmad, Rabu (16/3).

Pihak manajemen rumah sakit angkat suara mengenai kejadian ini dan mengatakan bahwa pihaknya telah menawarkan untuk menggunakan surat keterangan tidak mampu dari pemerintah setempat. Sayangnya, tawaran tersebut ditolak oleh pihak keluarga dan meminta untuk langsung keluar dari rumah sakit. 

Setibanya di kantor Dinas Dukcapil, Amiluddin langsung ditangani oleh petugas, karena sebelumnya pihak keluarga telah menghubungi Dukcapil terlebih dahulu. 

“Tidak lama setelah sampai di kantor, Amiluddin terjatuh dan langsung dibawa ke sebuah kursi panjang, dan ternyata ia sudah menghembuskan nafas terakhirnya,” ungkapnya.