Warga Sumenep Heboh Karena Adanya Suara Dari Dalam Perut Bumi, Ini Kata Ahli Geologi!

Warga Sumenep Heboh Karena Adanya Suara Dari Dalam Perut Bumi, Ini Kata Ahli Geologi!

Tue, 15 Aug 2023Posted by Admin

Suara dentuman misterius yang berasal dari dalam tanah telah menyebabkan kegemparan di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep. Selain hanya mendengar suara aneh ini, penduduk setempat juga merasakan getaran yang menyertainya.

Suara misterius ini pertama kali terdengar pada Sabtu (12/8), mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB. Selain dengungan seperti tumbukan dari bawah tanah, suara tersebut juga disertai dengan getaran yang diduga berasal dari bawah tanah di dekat 5 rumah di Dusun Tengah, RT 07, RW 02, Desa Moncek Tengah.

Hingga saat ini, asal muasal suara dentuman misterius ini masih merupakan sebuah misteri. Rencananya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan mengirim tim peneliti untuk menemukan sumber suara ini.

Dosen Geologi ITS Sebut Kemungkinan Adanya Gua Bawah Tanah

Dr Ir Amien Widodo MSi, seorang dosen Teknik Geofisika ITS, berbicara tentang potensi penyebab suara misterius ini. Ia mengusulkan bahwa ada kemungkinan adanya gua di bawah tanah.

Amien mengatakan, "Ini adalah masalah yang sulit. Jika kita melihatnya dari perspektif geologi, di Jawa Timur terdapat banyak gua yang terhubung di bawah tanah. Gua-gua ini bisa menghantarkan suara. Jika ada orang yang sedang menggali sumur atau melakukan penambangan, suaranya bisa merambat ke gua-gua tersebut," ia menjelaskan pada Minggu (13/8/2023).

Dia menyatakan bahwa dari segi geologi, Jawa Timur memiliki banyak gua di bawah tanah. Meskipun tidak terlihat dari permukaan, gua-gua ini ada. Terutama di daerah dengan batuan kapur dan gamping. Menurut Amien, gua-gua ini memiliki kemampuan untuk memantulkan suara dan getaran jika terkena pukulan.

Ada Kemungkinan Orang Menggali Sumur

Perekam video yang beredar juga menyatakan bahwa suara tersebut mirip dengan suara tumbukan yang disertai dengan getaran dari dalam tanah. Ini bisa menyerupai suara seseorang yang sedang menggali sumur. Hal ini sejalan dengan pandangan dari perspektif geologi.

"Mungkin ada seseorang yang sedang menggali sumur di sekitar situ. Kami tidak tahu hal-hal di sekitar sana. Atau mungkin ada seseorang yang memiliki rumah dan beraktivitas, mereka tidak memberitahukan kepada siapa pun. Yang memiliki rumah mungkin tidak tahu, apakah mereka membuat sumur atau melakukan sesuatu di dalam rumah. Kemungkinannya sangat banyak. Jika kita melihat dari perspektif geologi, kemungkinannya adalah seperti itu," jelasnya.

Menurut Amien, suara misterius yang berlangsung selama sekitar 45 menit itu seharusnya ditanyakan kepada penduduk Sumenep. Apa yang mereka lakukan saat itu? Apakah ada yang sedang menggali atau melakukan aktivitas lain?

"Sebenarnya, ini tidak masalah. Orang yang sedang menggali di Pacitan juga menghasilkan suara yang terdengar sampai jauh karena ada gua gong. Dari video yang saya dengar, suara itu terdengar cukup jauh. Tapi hanya seperti suara tumbukan saat orang sedang menggali. Mudah-mudahan saja ada yang benar-benar sedang melakukan penggalian dan tidak ada niat buruk," tambahnya.

Jika suara misterius ini muncul kembali, maka bisa dilakukan pemindaian dengan alat yang sesuai. Ini akan membantu mengidentifikasi apa yang ada di bawah lokasi tersebut. Apakah ada gua atau hal lainnya.

Tidak Berpotensi Sebagai Gempa

Amien menegaskan bahwa suara misterius ini tidak memiliki potensi untuk menjadi gempa. Dari perspektif geologi, sumber suara bisa berasal dari adanya gua, orang yang sedang menggali sumur, atau faktor lainnya.

"Tidak, BMKG juga telah mengkonfirmasi bahwa tidak ada aktivitas gempa. Sumber suara tersebut bisa jadi karena faktor-faktor yang disebutkan tadi. Secara detail, ini memerlukan penelitian lebih lanjut. Jika suara misterius ini tidak terdengar lagi, mungkin saja itu hanya ulah seseorang yang iseng," tandasnya.

BPBD Sumenep Menyatakan Tidak Ada Gua

Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep mengklaim bahwa dalam radius tertentu dari lokasi suara misterius tersebut, tidak ada adanya gua. Andy Ricky Kurniawan, Pelaksana Tugas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumenep, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu tim ahli untuk melakukan penyelidikan.

Ricky menjelaskan bahwa saat laporan tentang suara misterius ini masuk ke BPBD pada Sabtu (12/8), ia beserta 4 anggota tim segera pergi ke lokasi untuk melakukan penilaian awal. Mereka berbicara dengan penduduk dan mencari sumber suara tersebut.

"Awalnya, kami berasumsi bahwa ada gua dalam radius 2 hingga 4 kilometer dari sini. Kami khawatir ada seseorang masuk ke dalam gua tanpa sepengetahuan warga dan mungkin sedang menggali sesuatu," jelasnya saat dihubungi, Minggu (13/8/2023).

Namun, berdasarkan penyelidikan tim dan kesesuaian dengan keterangan dari warga setempat, ternyata di dalam radius tersebut tidak ditemukan gua yang bisa menjadi sumber suara misterius tersebut.

Tidak Ada Aktivitas Penggalian dan Temuan Paku Bumi

Andy Ricky Kurniawan menjelaskan bahwa salah satu hal yang telah dapat dipastikan oleh tim BPBD di lokasi adalah tidak ada aktivitas penggalian atau pembangunan bangunan di sekitar Desa Moncek.

"Saya bertanya kepada warga dan di sekitar sini tidak ada aktivitas penggalian apa pun. Dalam radius 1 hingga 2 kilometer dari sini, tidak ada aktivitas apa pun. Tidak ada bangunan yang menggunakan paku bumi," kata Ricky.

Tim BMKG Memasang Seismograf

Tim dari Stasiun Geofisika Tretes, Pasuruan yang merupakan bagian dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melakukan survei di lokasi sumber suara misterius dari dalam tanah di Desa Moncek Tengah, Sumenep. Mereka telah memasang perangkat pengukur getaran atau seismograf.

"Kami dari BMKG Pasuruan membawa seismograf, perangkat untuk mendeteksi getaran gempa dan getaran tanah. Kami memasangnya di lokasi untuk merekam getaran tersebut," ungkap Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Tretes, Suwarto, Minggu (13/8/2023).

Suwarto menjelaskan, "Secara teknis, sulit untuk menentukan penyebab dari suara dan getaran ini. Ini karena kejadian ini terjadi di bawah tanah dan sulit terlihat. Secara umum, situasinya seperti itu."

Seismograf hanya mampu merekam getaran. Berdasarkan getaran tersebut, tim BMKG akan melakukan analisis. Ini termasuk data tentang lapisan tanah.

"Di Moncek Tengah, kita dapat mengetahui ketebalan tanahnya, kepadatan atau kekerasan batuannya. Jadi, informasi tersebut dapat diambil dari seismograf ini. Ini juga termasuk kecepatan rambat gelombang. Jadi, untuk menarik kesimpulan mengenai penyebabnya, diperlukan data-data lainnya," jelasnya.

Tim BMKG Mengirimkan 3 Orang Personel

Berkaitan dengan kemungkinan adanya ruang di bawah tanah sebagai sumber suara misterius, Suwarto menyatakan bahwa alat yang tepat untuk digunakan adalah geomagnet atau geolistrik.

"Untuk mengetahui adanya atau tidaknya ruang di bawah tanah, alat yang tepat adalah geomagnet atau geolistrik. Karena ini bersifat lokal dan wilayahnya relatif kecil. Kami tidak memiliki alat ini. Harapannya, teman-teman dari ITS dan ITN yang akan melakukan survei dapat mengintegrasikan datanya," kata Suwarto.

BMKG Pasuruan telah mengirimkan 3 anggota tim, termasuk Suwarto, ke lokasi sumber suara misterius yang disertai getaran dari dalam tanah di Desa Moncek Tengah, Sumenep. Mereka akan tinggal di sana untuk merekam getaran.

"Kami memiliki 3 anggota tim, termasuk saya. Saat ini, perangkat sudah terpasang. Rencananya, kami akan merekam getaran hingga pagi besok. Kami akan melihat data dan perkembangan selanjutnya," tambahnya.