5 Pantangan Yang Dilakukan Jika Bertengkar Dengan Pasangan
Thu, 17 Dec 2020Posted by AdminDalam sebuah hubungan pertengkaran adalah hal yang lumrah. Tak melulu menjadi kesan negatif, bertengkar sebenarnya juga dapat memberikan dampak positif untuk hubungan supaya lebih baik untuk kedepannya.
Mengapa demikian, karena dengan bertengkar Sobat7 dan pasangan bisa saling mengenal karakter satu sama lain dapat menemukan jalan keluar yang tepat dala menghadapi masalah bahkan dapat membuat ikatan hubungan pun semakin kuat.
Namun, untuk membuat pertengkaran menjadi dampak yang positif untuk hubungan, Sobat7 pantang melakukan 5 tindakan ini ya! Berikut beberapa pantangannya:
1. Melempar hinaan
Dalam hubungan jangka panjang, bisa dipastikan Anda tahu kata-kata yang paling menyakitkan buat orang yang dicintai. Namun, sekesal apa pun Anda saat bertengkar, jangan sampai keluar kata-kata hinaan terhadap pasangan.
Relationship expert sekaligus psikolog klinis, Susan Heitler mengatakan bahwa menghina itu benar-benar di luar batas. Ini hanya bisa melukai pihak lain, ini tidak memecahkan masalah. Sebaiknya fokus pada solusi, bukan untuk melihat seberapa efektif Anda membuat orang lain terluka.
2. Mengungkit masa lalu
Terdengar sepele namun hal ini dapat menjadi salah satu penyebabnya pertengkaran. Sebaiknya fokus saja pada masa kini dengan cara menghindari penggunaan kata 'selalu' dan 'tidak pernah' misal, 'Kamu selalu begini' atau 'Kamu tidak pernah menurut'. Komplain dengan cara mengaitkan kejadian masa lalu malah membuat pasangan jadi bersikap defensif.
Sampaikan komplain dengan fokus pada apa yang Anda rasakan. Cara ini akan membuat pasangan lebih mau mendengarkan dengan seksama.
3. Orang tua jadi 'back up'
Keluhan seputar masalah rumah tangga ke orang tua hanya akan mengubah masalah pribadi jadi masalah publik. Anda mendapat dukungan dari orang luar dan pasangan akan merasa diserang. Jika benar-benar ingin curhat, sebaiknya pilih orang yang bisa Anda percaya seperti sahabat.
4. Ancaman untuk mengakhiri hubungan
Aksi ancaman bisa merusak kepercayaan dan membuat pasangan merasa ditinggalkan. "Jangan mengancam untuk pergi. itu mungkin satu hal yang paling toksik yang Anda lakukan," kata Monica O'Neal, psikolog klinis Harvard dan relationship expert.
Pertengkaran bukan hadir untuk merusak kesepakatan yang sudah dicapai. Pertengkaran terjadi untuk membuka komunikasi akan hal baru, termasuk jika Anda atau pasangan tidak sepakat dengan sesuatu hal.
5. Melibatkan kontak fisik
Kontak fisik, apalagi kekerasan, sangat tidak disarankan saat bertengkar. Kontak fisik tidak harus berupa menampar, memukul, atau menendang. Ada kontak fisik atau gestur yang bisa mengintimidasi seperti menghalangi jalan keluar, berdiri dengan gestur mengintimidasi di depan pasangan, atau melempar barang sehingga menciptakan suasana tidak nyaman.
Gestur memalingkan wajah dan memutar bola mata saat lawan bicara berbicara akan membuat pasangan merasa takut dan tidak terhubung. Sebaliknya, buat bahasa tubuh yang lebih terbuka dan menciptakan suasana aman buat Anda dan pasangan.