Ada Nama Luhut Di Pandora Papers

Ada Nama Luhut Di Pandora Papers

Thu, 07 Oct 2021Posted by Admin

Laporan Pandora Papers membuat heboh karena mengungkap pejabat hingga orang kaya dunia menyembunyikan asetnya untuk menghindari pajak. Data ini pertama kali diperoleh oleh Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ).

"Mereka menggunakan rekening luar negeri hingga perwakilan luar negeri untuk membeli ratusan juta dolar properti di negara lain, dan untuk memperkaya keluarga mereka sendiri dengan mengorbankan warga negara mereka," ungkap penyidik dari ICIJ, Fergus Shiel.

Ada juga Raja Yordania Abdullah II yang memiliki perusahaan di surga pajak untuk mengumpulkan properti senilai US$ 100 juta dari Malibu, California hingga Washington Amerika Serikat (AS) lalu London Inggris.

Dan juga Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev yang diduga terlibat transaksi properti senilai ratusan juta di Inggris. Dia sendiri telah lama dituduh korupsi di negerinya.

Lalu telah disebut pula bagaimana Perdana Menteri, Ceko Andrej Babis membeli sebuah puri di selatan Prancis senilai US$ 22 juta.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan juga masuk dalam laporan di mana Ia disebut diam-diam memiliki perusahaan dan perwalian dengan jumlah jutaan dolar. Ada juga presiden Rusia Vladimir Putin. Meski tak disebutkan langsung dalam file itu, dia dihubungkan dengan aset rahasia di Monaco.

Mantan PM Inggris Tony Blair juga disebut. Dia menghindari membayar bea materai dari properti jutaan pound di London, ketika ia membeli perusahaan lepas pantai miliknya.

Selain para politisi, sejumlah pesohor bumi juga muncul dalam Pandora Papers yakni penyanyi Shakira, supermodel Jerman Claudia Schiffer, hingga legenda cricket India, Sachin Tendulkar

Selain itu nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan terseret dalam Pandora Papers, terkait perusahaan asal Panama yaitu Petrocapital S.A.

Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi mengatakan Petrocapital S.A. merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Republik di Panama. Perusahaan itu didirikan pada 2006 oleh Edgardo E.Dia dan Fernando A.Gil.

Salah satu bidang usaha Petrocapital S.A adalah minyak dan gas bumi dengan memiliki modal disetor senilai US$ 5.000.000. Luhut, diakui Jodi pernah menjabat di perusahaan tersebut.

"Bapak Luhut B. Pandjaitan menjadi Direktur Utama/Ketua Perusahaan pada Petrocapital S.A pada tahun 2007 hingga pada tahun 2010," ujar Jodi.

Ada sekitar 300 politisi dari 90 negara disinggung dalam dokumen tersebut menyembunyikan harta melalui perusahaan offshore. Jumlah totalnya tidak diketahui dengan pasti, perkiraannya sekitar US$ 5,6 triliun (Rp 78.400 triliun) hingga US$ 32 triliun (Rp 448.000 triliun) menurut ICIJ.

IMF pernah bilang kelakuan para offshore ini membuat pemerintah seluruh dunia kehilangan potensi pajak US$ 600 miliar (Rp 8.400 triliun) tiap tahun.