Alien Nyata? NASA Ajak Pemuka Agama Tentang Kehidupan Luar Bumi
Tue, 28 Dec 2021Posted by AdminBadan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melibatkan sebanyak 24 teolog atau pemuka agama untuk turut menjelaskan kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi.
NASA yang membentuk projek dalam memecahkan kasus makhluk hidup selain di bumi ini berkoordinasi dengan para ahli agama di Center for Theological Inquiry (CTI) Princeton, New Jersey, Amerika Serikat.
Pendeta Dr Andrew Davison, seorang imam dan teolog di Universitas Cambridge dengan gelar doktor dalam bidang biokimia dari Oxford, menjadi bagian di antara 24 teolog.
"Tradisi agama akan menjadi fitur penting dalam bagaimana umat manusia akan bekerja melalui konfirmasi kehidupan seperti itu di tempat lain," ucap Davidson.
Adanya agama dan keyakinan yang menjadi bagian dari dasar manusia bertindak dan berpikir menjadi alasan NASA melibatkan para teolog.
"Karena itulah, hal ini menjadi bagian dari tujuan berkelanjutan NASA untuk mendukung pekerjaan pada implikasi sosial dari astrobiologi, mereka bekerja dengan berbagai organisasi termasuk CTI," papar dia.
Projek ini juga dibentuk untuk membekali apa reaksi manusia di bumi jika kelak benar-benar ditemukan makhluk luar angkasa. Dengan penyelidikan ilmiah ini diharapkan dapat ditemukan jawaban yang selama ini umat manusia pertanyakan mengenai alien.
Penelitian yang disebut studi Implikasi Sosial Astrobiologi menunjukan hasil pada tahun 2017. Jika orang dengan keinginan kuat untuk menemukan makna, namun kepatuhan yang rendah pada agama tertentu lebih memungkinkan percaya keberadaan alien.
"Individu non-agama juga tampaknya melebih-lebihkan tantangan yang dihadapi orang-orang beragama. Hal itu akan dialami jika dihadapkan dengan bukti kehidupan asing," tulis Davison dalam bukunya dikutip dari Mirror.
Dari penelitian ini tidak dapat dipungkiri bahwa alien benar-benar ada atau tidak ada sama sekali.
"Deteksi (kehidupan alien) mungkin datang dalam satu dekade atau hanya di abad mendatang atau mungkin tidak pernah sama sekali, namun jika atau di mana itu terjadi, akan berguna untuk memikirkan implikasi terlebih dulu," tulis Davison.
Duilia de Mello, seorang astronom dan profesor fisika di Universitas Katolik, mengatakan banyak mahasiswa yang mempertanyakan teoritis tentang kehidupan cerdas di alam semesta.
"Jika kita adalah produk penciptaan, mengapa kita tidak bisa memiliki kehidupan yang berevolusi di planet lain juga? Tidak ada yang mengatakan sebaliknya," kata de Mello kepada The Washington Post.