Angka Kelahiran Anjlok Akibat 'Resesi Seks' Di Cina, Pemerintah Tawarkan Sekolah Gratis

Angka Kelahiran Anjlok Akibat 'Resesi Seks' Di Cina, Pemerintah Tawarkan Sekolah Gratis

Fri, 24 Mar 2023Posted by Admin

Penurunan populasi di Cina membuay pemerintah di daerah Cina Timur mengeluarkan kebijakan sekolah gratis. Bagi keluarga yang mau memiliki anak ketiga bisa mendapatkan pendidikan sekolah gratis.

Keputusan ini diambil karena Cina sedang dalam bayang-bayang 'resesi seks' hingga angka kelahiran bayi anjlok.

Sejak Mei 2021, pemerintah mulai menggemborkan kebijakan tiga anak. Diperkirakan, penurunan tersebut bakal membebani perekonomian negara secara signifikan dalam beberapa dekade mendatang.

Di Weifang, provinsi Shandong, keluarga tidak perlu membayar uang sekolah untuk anak ketiga di sekolah menengah. Hal itu diatur dalam kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kota pada Selasa (21/3/2023).

Meskipun demikian, aturan baru tersebut dikhawatirkan akan terjadi kesenjangan pendidikan. Masyarakat takut pendidikan gratis akan berbeda dengan pendidikan yang dibayar secara pribadi.

Aturan tersebut akan berlaku untuk bayi yang lahir setelah 31 Mei tahun lalu.

China memiliki pendidikan wajib selama sembilan tahun secara gratis, diikuti dengan tiga tahun sekolah menengah berbayar.

Langkah tersebut merupakan bagian dari serangkaian insentif yang diperkenalkan Weifang untuk memicu peningkatan jumlah kelahiran, termasuk asuransi gratis untuk penyakit utama hingga anak ketiga berusia tiga tahun, cuti melahirkan yang diperpanjang, dan subsidi pemerintah untuk warga membeli properti.

 

Direktur 21st Century Education Research Institute, Xiong Bingqi mengatakan tawaran dari Weifang hanya akan menambah masalah di ranah pendidikan, salah satu masalah utama yang meredam niat warga China untuk membesarkan anak.

"Kenapa anak ketiga bisa menikmati pendidikan gratis sedangkan anak pertama dan kedua tidak bisa? Setiap kebijakan yang melibatkan perlakuan berbeda terhadap anak hanya akan memperburuk keadaan," katanya, dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Kamis (23/3/2023).

"Intinya banyak pasangan bahkan tidak rela punya satu anak. Untuk meredakan kekhawatiran mereka dalam pendidikan, kuncinya adalah meningkatkan kesetaraan," sambung Xiong Bingqi.

Diketahui, mengacu pada data resmi, populasi China menurun untuk pertama kalinya dalam lebih dari enam dekade tahun lalu, turun sekitar 850 ribu orang dari 2021. Seiring itu, jumlah kelahiran juga turun ke rekor terendah, dengan 6,77 kelahiran per 1.000 orang tahun lalu. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak 1949 ketika Republik Rakyat Tiongkok didirikan.