Barapan Ayam Sumbawa
Wed, 02 Oct 2019Posted by AdminKekayaan nusantara bukan hanya hasil dari kekayaan alamnya saja, budaya dan tradisi para leluhur merupakan kekayaan yang harus tetap dipertahankan. Salah satunya berada di desa Taliwang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat yang dikenal dengan nama Barapan Ayam.
Tradisi turun menurun ini menjadi kebanggaan masyarakat Sumbawa, permainan tradisional ini awalnya dilakukan saat musim menanam padi tapi seiring berjalannya waktu kegiatan ini semakin rutin dilakukan
Baca juga: Pacu Itik Khas Lima Puluh Kota
Beda dengan karapan sapi, jarak barapan ayam ini lebih pendek sekitar 24 meter. Ketika ayam akan dimainkan, si pemilik akan menghiasinya dengan berbagai pernak pernik, seperti Jambo, terbuat dari benang dan dibuat khusus untuk menghiasi ayam yang akan ikut berlomba. Jambo akan diikatkan pada dada ayam dan melewati bagian bawah kemudian diikat pada punggungnya. Jambo juga berfungsi sebagai tempat untuk memasang Noga, atau alat yang terbuat dari kayu atau rotan berukuran 50-80 cm yang dipasang pada Jambo kedua ayam karapan.
Dua ayam yang dikaitkan menjadi satu dengan noga tampil bersama joki yang memegang tongkat atau lutar untuk menggiring sepasang ayam berlari dari garis start ke finist dengan syarat harus mengenai saka atau daun lontar yang ditancapkan di tanah.Ada yang berhasil mengarahkan sepasang ayam menyentuh saka, ada juga sepasang ayam berlari nyasar keluar arena menembus kerumunan penonton. Kegiatan ini tidak mudah, karena ayam-ayam cenderung lari berpencar ke samping dan disinilah keahlian joki terlihat.
Dalam barapan ini ayam yang digunakan biasanya ayam ras atau ayam kampung, ciri keunggulannya adalah jengger yang merah dan besar, kaki yang ramping dan runcing.
Selain untuk melestarikan budaya leluhur dan mempererat tali silaturahmi dikalangan masyarakat, barapan ini juga membantu peternak dalam meningkatkan harga jual ternaknya.
Program Jejak Petualang Tayang Setiap Selasa dan Rabu Pukul 14.15 WIB Hanya di TRANS7!