Batik Ciwaringin, Batik Unik Dari Kulit Rambutan

Batik Ciwaringin, Batik Unik Dari Kulit Rambutan

Tue, 06 Oct 2020Posted by Admin

Salah satu kekayaan yang dimilki Indonesia adalah batik. Batik merupakan kain khas nusantara yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Masing-masing daerah di Indonesia memiliki corak dan motif khasnya. Kota Cirebon di Jawa Barat dikenal sebagai daerah penghasil batik dan salah satu yang terkenal adalah batik Ciwaringin. Keunikan dari batik Ciwaringin adalah pewarnaannya yang menggunakan bahan-bahan alami.

Diantaranya adalah dari tumbuhan seperti kulit rambutan. Kulit rambutan direbus selama dua jam supaya warna alami cokelatnya keluar. Selain lebih ramah lingkungan, dengan menggunakan pewarna alami seperti ini juga akan lebih hemat karena kulit rambutan bisa digunakan hingga dua kali perebusan. Teknik pewarnaan seperti ini sudah digunakan sejak zaman penjajahan Belanda dan kini sudah dijalankan oleh generasi keempat.

Setelah kain batik diwarnai dan digambar, kain ditunggu hingga kering. Kemudian lanjut ke proses pelorotan dengan menggunakan air panas, soda abu, dan soda api. Setelah lilin, kain dikeringkan dan batik Ciwaringin siap digunakan.

Batik sendiri pertama kali diperkenalkan ke dunia oleh presiden kedua Indonesia, Suharto, saat beliau menghadiri konferensi PBB. Kemudian pada tahun 2009 batik ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kemanusian sebagai budaya lisan dan non bendawi.  Kata batik lahir dari kata Amba yang berarti menulis dan kata Tik yang berarti titik, sehingga batik memiliki makna yaitu menulis titik.