Data 100 Dokter Meninggal Corona Dari IDI Diragukan? Politikus PDIP Meminta Klarifikasi Data IDI Yang Berbeda Dengn Kemenkes

Data 100 Dokter Meninggal Corona Dari IDI Diragukan? Politikus PDIP Meminta Klarifikasi Data IDI Yang Berbeda Dengn Kemenkes

Tue, 08 Sep 2020Posted by Admin

Duka akibat Covid-19 masih terus menghantui. Menurut data dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), telah gugur 100 dokter Indonesia dalam melawan pandemi. Data ini dipertanyakan oleh seorang Politikus PDIP yang merupakan Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo. Kepada awak media (8/9) kemarin, ia menyatakan bahwa telah mendapat data valid yang berbeda dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Ia pun meminta PB IDI untuk mengklarifikasi data yang telah disebutnya tersebut.

Baca juga: Tara Basro Dituding Anti Vaksin Covid-19. Sepenting Apa Sih Vaksin?

Senin (31/8) sebelumnya, Ketua PB IDI Daeng M Faqih mengatakan abahwa telah ada 100 dokter yang gugur dalam penanganan Covid-19. Angka kematian petugas kesehatan lainnya pun terus meningkat. Ia mengajak masyarakat untuk mendoakan dan meminta pemerintah untuk menjamin Alat Pelindung Diri (APD). Sebagai tambahan, ia menghimbau rumah sakit untuk menyusun jadwal jaga yang tidak memberatkan petugas medis dan melakukan pemeriksaan PCR rutin. Nama-nama pejuang yang telah gugur pun disebutkan oleh PB IDI.

Terkait pemberitaan tersebut, Rahmad Handoyo pun meragukan kebenarannya. Menurutnya, ia mendapatkan informasi yang cukup valid dari Kemenkes, dimana dokter yang gugur hanya 30 orang. Ia mempertanyakan data 100 dokter yang telah dirilis oleh PB IDI. Perbedaan data ini menunjukan kurangnya Kerjasama antara kedua lembaga tersebut, tambahnya.

Jika data yang dirilis oleh PB IDI adalah salah, Rahmad meminta PB IDI untuk meminta maaf karena rilsi tersebut telah tersebar dan meresahkan masyarakat. Ia pun menanyakan motivasi dari merilis hal yang kontra produktif tersebut. Kedepannya, ia berharap kedua lembaga dapat bekerjasama lebih baik untuk mengatasi penyebaran Covid-19.