Desa Miliarder Tuban Kini Hidup Susah, Kok Bisa?

Desa Miliarder Tuban Kini Hidup Susah, Kok Bisa?

Sun, 06 Feb 2022Posted by Admin

Warga sebuah Desa di Tuban sempat menarik perhatian publik lantaran mereka menjadi miliarder dadakan.
Seperti yang diketahui, mereka mendadak jadi miliarder berkat uang ganti rugi hingga miliaran rupiah yang diberikan PT Pertamina Rosneft untuk pembangunan proyek kilang di desa mereka.

Mayoritas warga di Desa Tuban menggunakan uang ganti rugi tersebut untuk membeli mobil mewah, merenovasi atau membangun sebuah rumah.
Hal tersebut membuat kehidupan mereka saat ini menjadi cukup memprihatinkan. Karena, mereka kurang memikirkan bagaimana mengatur uang untuk kedepannya sehingga uang tersebut terbuang percuma.
Berikut ini 3 nasib warga desa miliarder saat ini, yang dirangkum dari catatan pemberitaan detikcom.


1. Jual Sapi untuk Sambung Hidup
Selang setahun ternyata banyak warga desa Tuban yang jatuh miskin hingga terpaksa menjual hewan ternaknya untuk bertahan hidup.
Hal ini diketahui ketika warga desa ditemui detikcom, Senin (24/1/2022) silam, saat unjuk rasa di depan kantor proyek GRR Tuban.
Mereka bercerita, jika selama ini hanya menghabiskan tabungan karena sudah tidak ada pekerjaan lagi setelah tanah yang menjadi sumber penghasilan mereka dibeli PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP).

2. Banyak Pengangguran
Kisah warga desa Tuban yang mendadak jadi kampung miliarder, kini sangat berbanding terbalik. Hal ini diutarakan oleh Ketua Paguyuban Karang Taruna Ring 1 Proyek GRR, Ghoni, Selasa (25/1/2022) silam.
Ia menjelaskan warga yang menganggur saat ini, dulunya adalah petani. Karena lahannya sudah dijual, maka mereka tidak memiliki lahan lain lagi dan jadinya malah menganggur.

"Beberapa warga yang nganggur ini dulu jadi petani, buruh tani ke warga yang punya lahan luas. Tapi saat ini jangankan jadi petani, jadi buruhnya petani sudah tak bisa, karena lahannya sudah dijual," tutur Ghoni.
Mereka sebenarnya sempat dijanjikan pihak perusahaan akan diberikan pekerjaan, tetapi selama satu tahun lebih, janji itu tak kunjung didapatkan. Ladang hilang, pekerjaan pun tak datang.


3. Butuh Pekerjaan
Kini, warga desa Tuban mulai resah karena ladang dan sawah yang selama ini menghidupi mereka sudah tidak ada lagi, sehingga banyak warga yang mulai butuh pekerjaan.
"Ya ada yang sudah kerja saat dulu awal butuh security, tapi juga tak lebih dari 30 orang. Bahkan saat ini ada warga ring 1 yang sudah nyerahkan berkas lamaran tapi banyak yang dipersulit dengan aturan," kata Ghoni.
Ghoni juga menambahkan, banyak warga desa berunjuk rasa menagih janji pihak pertamina yang disebut menjanjikan warga akan mendapat pekerjaan di proyek.