Dihajar Kapolres Nunukan, Korban Brigadir SL Minta Maaf

Dihajar Kapolres Nunukan, Korban Brigadir SL Minta Maaf

Wed, 27 Oct 2021Posted by Admin

Beredar luas rekaman CCTV yang diketahui Kapolres Nunukan AKBP SA menghajar anak buah, Brigadir SL. Kasus penganiayaan ini terjadi pada hari Kamis 21 Oktober 2021 lalu di Ruang Aula Polres Nunukan.

Peristiwa ini menarik banyak komentar publik dikarenakan Brigadir SL abai dalam menjalankan tugas. Pada saat itu korban yang mengawasi jaringan internet saat zoom meeting tidak dapat dihubungi. Brigadir tidak ada di tempat.

Ditayangkan dalam video, korban ditendang dan dipukul wajahnya hingga tersungkur. Korban tidak kuasa menahan kekesalan sehingga menyebarkan bukti rekaman ke grup Whatsapp TIK Polda Kaltara dan grup Leting Bintara.

AKBP Syaiful Anwar alias SA kini resmi dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Nunukan. Namun sebagai pihak yang berada dalam lembaga seharusnya kasus ini dibawa korban secara internal saja. Anggota yang bersangkutan juga perlu ditegur, diperiksa, dan diberi sanksi.

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menyayangkan video kekerasan ini harus disebarluaskan.  

"Penggunaan kekerasan seharusnya tidak dipertontonkan oleh pimpinan kepada anggota. Tindakan menendang dan memukul tersebut menunjukkan masih adanya praktek militeristik warisan Orde Baru yang tidak layak diterapkan di Kepolisian pasca-reformasi," kata Poengky dilansir Detik.com, Selasa (26/10/2021).

Usai menyebarkan videonya menjadi korban kekerasan oleh atasan. Brigadir SL buka suara dengan meminta maaf secara publik. 

"Selamat malam, Komandan, Senior, dan rekan-rekan, terkhusus untuk Bapak Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar. Saya memohon maaf atas video yang beredar di media sosial. Karena pada saat meng-upload video tersebut tidak berpikir dengan jernih," ucap Brigadir SL dalam video, Selasa (26/10/2021).

Brigadir menerangkan penyesalannya dan mengakui atas kelalaiannya tidak menjalankan perintah dengan baik. Ia telah menghadap ke Kapolres Nunukan untuk diselesaikan secara kekeluargaan.

"Permohonan maaf ini tidak ada unsur paksaan dari siapa pun. Sekali lagi komandan, mohon izin saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang telah saya lakukan. Demikian komandan, terima kasih," tambahnya.

Terungkap sosok wanita yang berbusana merah muda menenangkan Kapolres Nunukan SA. Wanita ini adalah istri dari AKBP SA. 

"Iya, iya itu istri Kapolres (AKBP SA) itu. Pakai seragam pink kan. Itu yang warna pink, warna yayasan Bhayangkari itu," ungkap Kabid Humas Polda Kalimantan Utara (Kaltara) Kombes Budi Rachmat. 

Terlihat sang istri menghampiri dan berusaha menghentikan AKBP SA yang memukul anak buah di depan umum.