Fakta Terbaru Pria Berbobot 300kg: Idap Depresi Dan Dibuatkan Ruang Khusus

Fakta Terbaru Pria Berbobot 300kg: Idap Depresi Dan Dibuatkan Ruang Khusus

Fri, 16 Jun 2023Posted by Admin

Muhammad Fajri, seorang pria obesitas asal Tangerang dengan berat badan mencapai 300 kg, saat ini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Sebelumnya, Fajri menjadi viral setelah dievakuasi menggunakan forklift dan rumahnya dijebol. Dalam konferensi pers yang diadakan oleh RSCM pada hari Rabu (14/6/2023), beberapa fakta terkait kondisi terbaru Fajri terungkap.

1. Bobot Tubuh Diperkirakan 260 Kg
Direktur RSCM, dr. Lies Dina Liastuti, mengungkapkan bahwa saat Fajri dirujuk dari RSUD Tangerang, laporan menyebutkan bahwa berat badannya diperkirakan sekitar 260 kg. "Terkait dengan berat badannya yang sebenarnya, kami menerima estimasi tersebut. Awalnya dikirim dengan estimasi 260 kg, namun kami harus mengukur beratnya secara aktual," ujar dr. Lies dalam konferensi pers tersebut.
Estimasi ini dilakukan karena tidak ada timbangan yang dapat mencapai angka 300 kg, dengan batas maksimal hanya 150 kg. "Tidak ada timbangan yang bisa digunakan untuk itu. Kami memiliki timbangan dengan batas maksimum 150 kg. Tidak bisa menimbang lebih dari 150 kg, timbangan akan rusak," tambahnya.

2. Kondisinya Lebih Parah dari Kasus Aria Permana
Kasus obesitas yang dialami oleh Fajri dikatakan lebih parah dibandingkan dengan kasus Aria Permana, seorang bocah asal Karawang, Jawa Barat, yang beberapa tahun lalu juga mengalami obesitas ekstrem. "Kondisinya lebih parah karena ia datang dengan kesulitan bernapas dan memiliki lebih banyak komplikasi. Kasus Aria lebih ringan, sehingga tidak memerlukan perawatan yang intensif," kata dr. Lies.
Fajri juga dilaporkan mengalami luka di seluruh tubuhnya akibat keterbatasan mobilitas akibat obesitas dan mengalami gangguan pada berbagai organ.

3. Ruangan Khusus Disediakan
Karena ukuran tubuhnya yang tidak biasa, RSCM telah menyiapkan ruangan dan tempat tidur khusus untuk Fajri. dr. Sidharta Kusuma Manggala, SpAn-KIC, sebagai dokter yang menangani kasus ini, menyebut bahwa kasur Fajri telah dimodifikasi agar ia merasa nyaman saat berbaring. "Selanjutnya, tempat tidurnya telah dimodifikasi. Terima kasih kepada tim teknik yang telah membantu kami dalam membuat modifikasi tempat tidur sehingga posisi kepalanya sedikit lebih tinggi, karena itu adalah posisi yang ideal untuk perawatan di unit perawatan intensif (ICU)," ungkapnya dalam konferensi pers.

Di dalam ruangan ICU tersebut, terdapat tenaga medis yang selalu berjaga dan membantu pergerakan Fajri. Dibutuhkan lima dokter sekaligus untuk membantu menggerakkan kakinya dan tangannya.

"Kami membawa semua peralatan ICU ke ruangan tersebut untuk memantau kondisinya dengan seksama. Jadi, seluruh perawatan pasien kami konsentrasikan di ruangan tersebut dengan melakukan modifikasi pada ruangan, termasuk membuka pintu, dan sebagainya," tambah Direktur Utama RSCM, dr. Lies Dina Liastuti.

4 Dokter Masih Mencari Penyebab Berat Badan Ekstrem
Dokter spesialis endokrin yang juga terlibat dalam kasus ini, dr. Dicky L Tahapary, SpPD-KEMD, menyebutkan bahwa penyebab pasti berat badan Fajri yang mencapai 300 kg masih sedang diselidiki. "Obesitas merupakan penumpukan lemak di dalam tubuh akibat ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran. Saat ini, kami tengah menyelidiki kasus ini karena kasusnya unik. Kami sedang mengevaluasi apa yang menyebabkan masalah ini terkait dengan metabolisme pasien," jelasnya.
dr. Dicky juga mengungkapkan bahwa pasien mengalami gangguan pada hormon tiroid, yang mengakibatkan kemampuan metabolismenya rendah. "Gangguan hormon tiroid salah satunya terkait dengan obesitas. Hormon tiroid pasien memiliki tingkat yang rendah sehingga metabolismenya terganggu karena obesitas," tambahnya.

Selain gangguan hormon tiroid, diketahui bahwa Fajri tidak memiliki masalah komorbid. Namun, dr. Sidharta Kusuma Manggala, SpAn-KIC, mengatakan bahwa kecelakaan yang pernah menimpa Fajri membuatnya tidak aktif selama beberapa bulan. "Masalah komorbiditas masih belum ditemukan, mungkin riwayat kecelakaannya membuatnya benar-benar tidak aktif, hanya berada di satu ruangan, bahkan melakukan semua kegiatan, termasuk buang air kecil, buang air besar, dan makan hanya di ruangan tersebut," tambah dr. Sidharta.

5. Menderita Depresi
Hasil pemeriksaan di RSCM mengungkapkan bahwa Fajri juga memiliki riwayat depresi. KSM Anestesiologi dan Perawatan Intensif RSCM, dr. Sidharta Kusuma Manggala, mengungkapkan bahwa kondisi ini baru terungkap setelah Fajri mendapatkan perawatan di RSCM. "Selama pemeriksaan, kita menemukan riwayat depresi. Depresi tersebut terungkap saat di RSCM," ungkapnya.
​​​​​​

Oleh karena itu, selama menjalani perawatan di RSCM, Fajri akan mendapatkan pendampingan dari seorang psikiater untuk membantu mengatasi depresi yang dialaminya.