Fosil Hidup! Ikan Purba Coelacanth Masih Bertahan Dan Ditemukan Di Gorontalo!
Wed, 12 Feb 2025Posted by AdminDilansir dari Liputan6.com, Nelayan di Gorontalo Utara baru-baru ini mengejutkan masyarakat sekitar setelah menemukan spesies ikan coelacanth yang telah ada sejak zaman purba. Seorang nelayan berusia 60 tahun bernama Oskar Kaluku menemukan ikan yang sangat besar ini tertangkap secara tidak sengaja.
Unggahan akun X @Coelacanthuss pertama kali menyebarluaskan temuan di media sosial. Foto ikan mati diletakkan di atas daun pisang, menurut postingan yang telah beredar. Beberapa penduduk berkumpul untuk menyaksikan si ikan tersebut. Kabarnya, ikan Coelacanth telah hidup sejak 400 juta tahun lalu dan pernah dinyatakan punah karena tidak pernah ditemukan lagi. Apakah ini benar? Informasi berikut dirangkum oleh Liputan6 pada Selasa (21/1) tentang penemuan ikan coelacanth kuno yang menghebohkan masyarakat pesisir.
Menurut unggahan yang diposting oleh akun X @Coelacanthuss, postingan tersebut pertama kali menjadi viral pada Jumat, 17 Januari 2025 lalu. Akun tersebut mengatakan dalam keterangannya bahwa dia terkejut bahwa ikan yang ditemukan adalah spesies langka. Terkejut, ikan coelacanth ditangkap kemarin di Gorontalo.
Unggahan menyatakan bahwa spesimen ini sangat unik dan tidak diketahui harus menghubungi siapa dan mau di bawa ke mana. Tidak jelas apakah diberikan ke institusi kelautan lokal atau Universitas Sam Ratulangi. Sebelum ini, nelayan yang tinggal di Desa Imana, Gorontalo Utara, bernama Oskar Kaluku menemukan ikan purba tersebut ketika sedang melaut. Dia kemudian menangkap ikan tersebut dan membawanya pulang. Karena spesipen ini sangat langka, ikan ini menarik perhatian para peneliti dan akademisi.
Laut RRI, Coelacanth adalah spesies ikan purba yang pertama kali muncul sekitar 400 juta tahun lalu di Zaman Devonian. Ikan ini hidup sebelum era dinosaurus, jadi disebut fosil hidup. Adanya bentuk sirip yang menyerupai kaki adalah buktinya, dan ini dikenal sebagai evolusi vertebrata. Latimeria menadoensis dan Latimeria chalumnae adalah dua spesies coelacanth yang masih hidup di Indonesia dan Afrika.
Mengenal Ikan Purba Coelacanth
Di kutip dari Laut RRI, Coelacanth adalah spesies ikan purba yang pertama kali muncul sekitar 400 juta tahun lalu di Zaman Devonian. Ikan ini hidup sebelum era dinosaurus, jadi disebut fosil hidup. Hal ini di konfirmasi karena adanya bentuk sirip yang menyerupai kaki, spesimen ini dikenal sebagai evolusi vertebrata. Latimeria menadoensis dan Latimeria chalumnae adalah dua spesies coelacanth yang masih hidup di Indonesia dan Afrika.
Coelacanth memiliki pola warna yang unik, tubuh yang besar dengan berat 90 kg, dan bisa hidup hingga 100 tahun. Sulit untuk menemukan dan mempelajari ikan ini karena mereka hidup di kedalaman laut antara 100-500 meter. Salah satu bukti hidup sejarah evolusi adalah keberadaan coelacanth.
Mengapa Coelacanth Sangat Langka?
Siklus reproduksi yang lambat, tekanan lingkungan, dan habitat tertentu di perairan dalam adalah semua faktor yang menyebabkan sedikit coelacanth. Coelacanth sangat rentan terhadap gangguan luar karena melahirkan anak membutuhkan waktu 36 bulan. Selain itu, karena aktivitas manusia seperti penggunaan jaring insang yang merambah habitat mereka, populasinya semakin kecil.
Ikan ini telah selamat dari lima kepunahan massal, termasuk era dinosaurus dan kepunahan besar, yang memusnahkan 90% spesies di Bumi. Namun, ancaman modern seperti perubahan iklim dan perburuan tak sengaja menempatkan spesies ini dalam bahaya yang semakin besar. Selain itu, ikan ini memiliki kemampuan unik untuk bertahan hidup di lingkungan apa pun, termasuk lingkungan ekstrem.
Sejarah Penemuan Fosil dan Penemuan Coelacanth: Louis Agassiz pertama kali mendeskripsikan fosil coelacanth pada tahun 1836, dan mereka berasal dari periode Devonian hingga akhir Cretaceous, sekitar 66 juta tahun lalu. Pada tahun 1938, spesimen hidup coelacanth ditemukan di Afrika Selatan, yang mengejutkan para ilmuwan yang mengira ikan ini telah punah.
Penemuan kedua di perairan Sulawesi, Indonesia, pada tahun 1997, menegaskan Latimeria menadoensis sebagai spesies baru. Penemuan ini menunjukkan bahwa coelacanth tersebar lebih luas dari prediksi sebelumnya, dan membuka wawasan baru tentang kehidupan laut purba.
Coelacanth di Indonesia: Kekayaan Biodiversitas Laut Indonesia adalah rumah bagi Latimeria menadoensis, yang hidup di laut Sulawesi dan Raja Ampat. Karena statusnya yang rentan (vulnerable) menurut IUCN, spesies ini dilindungi oleh peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Habitat coelacanth di Indonesia tersebar di berbagai tempat dari kedalaman 150-200 meter, dan populasinya tersebar di berbagai tempat. Penemuan coelacanth di Gorontalo menambah daftar panjang kekayaan biodiversitas Indonesia dan menunjukkan betapa pentingnya konservasi laut untuk mencegah kepunahan spesies langka ini.