Gak Punya Tetangga, Rumah Di Klaten Nyaris Kena Proyek Tol

Gak Punya Tetangga, Rumah Di Klaten Nyaris Kena Proyek Tol

Wed, 26 Jan 2022Posted by Admin

Satu rumah ditinggal para tetangganya yang satu RT imbas proyek tol Jogja-Solo. Pak Sumanto (58), kepala keluarga dari RT 14 merupakan warga Desa Kranggan. Rumahnya tidak terkena proyek strategis nasional (PSN). Meskipun begitu halaman belakang rumah Sumanto terkena proyek tersebut dan sudah menerima anggaran ganti rugi.

Sumanto dan keluarga juga tidak berniat pindah karena rumahnya sekaligus menjadi tempatnya usahanya yaitu warung soto.

"Saya nggak ada rencana pindah, di sini juga tempat usaha saya jualan soto dan saya di sini juga tinggal sama istri, anak dan menantu," ucapnya

Kades Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Gunawan Budi Utomo menjelaskan ada sebanyak 25 KK dan 75 rumah yang terkena imbas jalan tol tersebut. Mulai Juni 2021 lalu para warga sudah mulai pindah.

"Ada sekitar 75 rumah, dan sudah pindah ke desa lain atau pindah RT/RW dalam satu desa. RT 14 sudah bersih bangunan rumahnya kecuali Pak Manto," sebut Gunawan.

 

Warga yang terkena imbas jalan tol sudah pindah ke berbagai desa. Sebagian ke Desa Segaran, Sekaran, Delanggu.

Dampak proyek tol diceritakan Sumanto memberikan berkah bagi para tetangganya. Mereka mendapat uang ganti rugi mulai dari ratusan hingga miliaran rupiah.

"Iya, ada yang dapat sampai Rp4 miliar dari UGR. Kalau saya juga terima UGR tapi nggak sebanyak itu, sekitar Rp 625 juta," jelasnya.

Uang senilai Rp 625 juta merupakan biaya ganti rugi dari satu patok sawahnya yang juga ikut kena terjang tol.

"Uangnya sudah habis, saya belikan sawah baru dan renovasi rumah ini agar lebih besar," tambahnya.

Menurut data kependudukan sebenarnya warga RT 14 sudah tidak ada lagi di wilayah tersebut. Tercatat di KTP Sumanto RT 15 Dusun Siman bukan RT 14 RW 5 Dusun Ngentak.