Harimau Ini Terekam CCTV Berenang Di Saluran Air Kajai Pasaman Barat, Kok Bisa?
Tue, 26 Mar 2024Posted by AdminSebuah kejadian mengejutkan terjadi di Nagari Kajai Selatan, Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), ketika seekor Harimau Sumatera tercebur ke dalam bendungan air pembangkit listrik tenaga mikro hidro milik PT Optima Tirta Energy (OTE). Video singkat yang merekam momen dramatis tersebut tersebar luas di media sosial, menunjukkan harimau itu berusaha keras untuk keluar dari perangkap yang tidak biasa baginya.
Dalam video berdurasi 35 detik itu, terlihat jelas harimau tersebut berusaha memanjat dinding bendungan untuk mencapai permukaan air. Setelah berjuang cukup lama, akhirnya harimau berhasil naik dan meninggalkan bendungan tersebut, melarikan diri ke hutan.
Humas PT OTE, Dramendra, menyampaikan bahwa kejadian itu terjadi pada pagi hari sekitar pukul 05.13 WIB. Pihak perusahaan mengetahui insiden tersebut setelah melihat rekaman dari kamera pengawas (CCTV). Namun, mereka tidak mengetahui secara pasti bagaimana harimau tersebut masuk ke dalam bendungan tersebut.
Dramendra menyatakan bahwa harimau tersebut belum pernah terlihat sebelumnya di lokasi tersebut. Oleh karena itu, PT OTE bersama pihak terkait meminta kepada masyarakat setempat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan kemunculan harimau tersebut.
Pelaksana Harian (Plh) BKSDA Sumbar, Dian Indriati, mengimbau agar warga di sekitar area bendungan juga tetap waspada karena kemungkinan harimau tersebut masih berkeliaran di pemukiman. Tim dari BKSDA Sumbar telah melakukan penelusuran dan menemukan jejak harimau yang mengarah ke hutan, menunjukkan bahwa harimau tersebut telah kembali ke habitatnya.
Bukti-bukti temuan di lapangan, termasuk jejak kaki harimau dan bekas cakaran di dinding bendungan, menguatkan dugaan bahwa harimau tersebut telah menjauhi pemukiman warga. Meskipun demikian, masyarakat tetap diminta untuk berhati-hati dan mengurangi aktivitas di ladang, terutama pada malam hari.
Seluruh proses penanganan harimau Sumatera yang tercebur ke bendungan tersebut melibatkan koordinasi antara BKSDA Sumbar dan pihak terkait lainnya, termasuk dokter hewan untuk memastikan keselamatan harimau dan masyarakat setempat.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya interaksi dengan satwa liar di sekitar area permukiman. Meskipun harimau tersebut telah kembali ke habitatnya, upaya pencegahan dan edukasi tetap diperlukan untuk mengurangi resiko konflik antara manusia dan satwa liar.