Info Kesehatan Di Pengungsian Erupsi Gunung Semeru

Info Kesehatan Di Pengungsian Erupsi Gunung Semeru

Sun, 05 Dec 2021Posted by Admin

Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada tanggal 4 Desember 2021 di Jawa Timur mencuri perhatian para praktisi kesehatan. Dampak yang muncul pada kondisi warga di pengungsian sangat beragam.

Oleh karena itu, praktisi kesehatan Universitas Indonesia Prof Dr Ari Fahrial Syam menjabarkan sederet dampak langsung dan jangka panjang yang diakibatkan  erupsi Gunung Semeru.

Dampak langsung yang dialami warga adalah paparan abu vulkanik. Secara langsung, dampak bisa dirasakan pada kulit dan pernapasan, dan tidak menutup kemungkinan muncul 2 pekan setelah terakumulasi di sistem pernapasan.

Prof Ari juga menjalaskan,  jika kandungan silika bertahan di paru-paru dalam jangka panjang, hal ini akan menyebabkan silikosis, suatu kondisi yang pada akhirnya membuat fungsi paru akan menurun.

Menurut Prof Ari, dampak kesehatan yang timbul akibat debu vulkanik juga dipengaruhi kandungan yang ada dalam debu. Kandungan tersebut dapat memicu iritasi pada kulit, mata, dan pernapasan, debu juga menyebabkan air bersih terkontaminasi.

Survey kesehatan perlu dilakukan dan observasi yang terus menerus dilakukan di rumah-rumah sakit dan tempat-tempat mengungsian mengenai kasus-kasus penyakit yang ditemukan.

Tidak hanya itu, dampak kejiwaan juga memperlukan perhatian. Kondisi pengungsian yang serba terbatas tidak hanya berdampak pada kondisi psikis warga yang mengungsi, tetapi juga bisa menyebabkan stres.

Prof Ari juga menyampaikan bahwa karena hidup di pengungsian yang tidak jelas, masa depan pengungsi pun menjadi tidak jelas. Pengungsi juga sudah mengalami kerugian akibat kerusakan dan kehilangan harta benda. Hal ini akan menyebabkan kondisi kejiwaan para pengungsi akan menurun.