Inilah Latar Belakang 6 Menteri Baru Kabinet Jokowi

Inilah Latar Belakang 6 Menteri Baru Kabinet Jokowi

Wed, 23 Dec 2020Posted by Admin

Penggantian sejumlah Menteri oleh Presiden Jokowi dalam Kabinet Indonesia Maju memuat nama-nama baru untuk membantu presiden dalam kerja pemerintahan. Jokowi memutuskan untuk me-reshuffle kabinet dan mengumumkannya hari Selasa (22/12).

Sebagaimana diketahui, Jokowi sempat mengeluh karena menteri jajarannya bekerja biasa saja di masa pandemi Covid-19. Jokowi menyampaikan bahwa dirinya tidak segan untuk melakukan reshuffle, sebagai pengingat untuk para Menteri dan petinggi negara. Berikut sejumlah menteri dengan latar belakang nya yang masuk dalam bursa perombakan kabinet.

Menteri Kelautan dan Perikanan – Wahyu Sakti Trenggono

Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono mengisi kursi Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo. Sebelum ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, ia merupakan wakil Menteri pertahanan mendampingi Prabowo Subianto. ‘Mas Treng’ panggilan akrabnya, mengawali karir nya di PT. Astra International Tbk hingga menjabat sebagai general manager diperusahan tersebut. Ia lalu merintis bisnis telekomunikasi yang bergerak sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi. Sampai saat ini, ia merupakan komisaris di PT.  Tower Bersama sejak tahun 2009.

Menteri Sosial – Tri Risma Harini

Walikota Surabaya Tri Risma Harini menggantikan eks Menteri Sosial Juliari Batubara yang kini berstatus tersangka kasus korupsi oleh KPK. Risma adalah wanita pertama yang terpilih sebagai Walikota Surabaya yang menjabat sejak tahun 2010. Sebelum menjadi walikota, Risma menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya dan kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya (Bapekko) hingga tahun 2010.

Menteri Kesehatan – Budi Gunadi Sadikin

Posisi lain yakni posisi Menteri Kesehatan yang sebelumnya diisi oleh Terawan Agus Putranto kini digantikan oleh Budi Gunadi Sadikin. Budi adalah lulusan Institut Teknologi Bandung yang mengambil program penjurusan Fisika Nuklir, ia sama sekali tidak berasal dari latar belakang kesehatan. Sebelum menjadi Menteri Kesehatan, Budi Gunadi sempat menjabat sebagai direktur utama di Bank Mandiri, kemudian di PT. Asahan Alumunium, dan terakhir menjabat sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara.

Menteri Agama – Yaqut Cholil Qoumas

Nama lain yang menggantikan jabatan Menteri Agama Fachrul Razi adalah ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas. Gus Yaqut adalah putra dari K.H Muhammad Cholol Bisri, salah satu pendiri PKB. Gus Yaqut sendiri sudah merasakan asam garam di pemerintahan. Ia pernah menjadi Anggota DPRD Kabupaten Rembang ada tahun 2005. Kemudian ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Rembang pada tahun 2005-2010. Sebelum dipilih Presiden Jokowi sebagai Menteri Agama, Gus Yaqut menjabat sebagai anggota DPR dari Fraksi PKB periode 2019-2024.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif – Sandiaga Solahudin Uno

Nama yang sudah sering terdengar dan dijadikan salah satu Menteri pengganti ialah Sandiaga Uno. Sandi ditunjuk Presiden Jokowi untuk menggantikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishutama. Sandiaga Uno dikenal sebagai pengusaha muda yang mendirikan perusahaan dibidang keuangan, PT. Saratoga Advisor. Sebelumnya Sandi juga terjun ke kancah politik dengan memenangkan pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 bersama Anies Baswedan, dan memulai masa jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2017. Namun pada 2018, ia mengundurkan diri sebagai Wagub DKI Jakarta dan maju sebagai Calon Wakil Presiden Bersama Prabowo Subianto.

Menteri Perdagangan – Muhammad Lutfi

Presiden Jokowi juga menunjuk Muhammad Lutfi untuk menjabat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto. Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia pernah menduduki posisi yang sama masa 14 Februari 2014-20 Oktober 2014. Pada era SBY pula ia menjabat sebagai Kepala Bidang Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang.  Ia juga sempat diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) pada Mei 2020.