Jangan Mudah Terprovokasi! Modus Tabrak Lari Terjadi Kembali
Sun, 30 Jan 2022Posted by AdminAksi pemerasan dengan berpura-pura pincang viral di media sosial. Pelaku mengaku menjadi korban tabrak lari membuat heboh warga. Polisi mengatakan aksi pelaku itu ternyata merupakan modus lama dari praktik kejahatan pemerasan.Pelaku pemerasan yang saat itu diboncengkan terlihat menunjuk sebuah mobil sasaran dan bermaksud menghentikannya. Aksi pria mengejar mobil itu ternyata direkam oleh korban yang ada di mobil tersebut.Peristiwa itu terjadi di depan PP Plaza, Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (26/1).
Saat ini Polres Metro Jakarta Timur telah menangkap pria pelaku pemerasan dengan modus berpura-pura pincang. Penangkapan itu dikonfirmasi oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi.Ahsanul mengatakan, aksi seperti itu biasanya adalah modus pemerasan. Modus ini sudah lama ada, setidaknya lima tahun terakhir. Namun, modus kejahatan jalanan seperti ini seolah baru muncul karena baru viral di media sosial.
Kejadian serupa pun terjadi di semarang oleh akun @flynggrs melalui tiktoknya ia bercerita merasakan kejadian serupa dimana saat dijalan secara tiba-tiba mobilnya diberhentikan oleh bapak-bapak bermotor.Saat ditanya bapak tersebut berkata telah ditabrak oleh mobil pemilik akun tiktok tersebut.
Korban keluar dari mobil untuk memastikan namun bapak tersebut malah emosi dan minta uang ganti rugi yang cukup besar walaupun korban tidak pernah merasa menabrak dan bahkan tidak ada bekas benturan di body mobil. Namun syukurnya tak lama aksi modus tersebut diselamatkan oleh dua orang polisi yang memastikan bahwa korban tidak bersalah dan terlihat bahwa aksi bapak tersebut merupakan modus,apalagi ia cepat-cepat pergi saat ditanya apakah ingin dibawa ke hukum.
Kedua kejadian di atas merupakan pelajaran untuk Sobat7 agar berhati-hati terhadap modus tabrak lari yang sedang marak terjadi saat ini. Untuk melindungi diri dari para komplotan modus kejahatan jika merasakan hal serupa carilah tempat ramai untuk memastikan dan turun dari kendaraan,jangan pernah turun dari kendaraan pada tempat sepi dan gelap. Jika merasa keadaan semangkin tidak dapat terkendali segera hubungi pihak kepolisian.
Warga yang tengah diprovokasi perlu kembali mengolah kebenaran kejadian yang sebenarnya agar tidak keliru mengambil keputusan dan main hakim sendiri. Hal ini tentunya agar warga tidak terpengaruh emosi oleh ajakan orang lain, bahkan sampai melakukan tindakan fatal karena main hakim sendiri yang berisiko pidana.