Jejak Perjalanan Hidup BJ Habibie
Thu, 12 Sep 2019Posted by AdminPresiden Ke-3 Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie diumumkan meninggal dunia pada hari Rabu, 11 September 2019 sekitar pukul 18.05 WIB. BJ Habibie meninggal di usianya yang ke-83 tahun di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Gatot Subroto, Jakarta.
Pada ulasan kali ini, TRANS7 akan berbagi informasi terkait jejak perjalanan hidup BJ Habibie semasa hidupnya. BJ Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936. Ia lahir dari Ibu berdarah Jawa dan bapak yang berasal dari Makassar.
Tahun 1954
BJ Habibie berkuliah di S1 Keilmuan Teknik Mesin di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung yang kini namanya telah berganti menjadi Institut Teknologi Bandung.
Tahun 1960
BJ Habibie lulus dari Institure of Technology of North Rhine - Westehalla di Jerman Barat dan menetap sebagai Peneliti Aeroneutika. Setelah lulus, ia bekerja di perusahaan penerbangan Jerman bernama Messerschmitt-Bölkow-Blohm.
Tahun 1978
BJ Habibie menjadi Menteri Penelitian dan Kepala Agensi Evaluasi dan Aplikasi Teknologi. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Pelayaran Armada Lau. Dua jabatan ini menunjukan bahwa karir BJ Habibie sering bersinggungan dengan teknologi.
Tahun 1990
BJ Habibie menjadi Kepala Asosiasi Intelek Muslim Indonesia. Habibie yang merupakan pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, juga memberikan motivator bagi para intelektual Muslim.
Tahun 1993
BJ Habibie berhasil memimpin pembuatan pesawat buatan pertama di Indonesia yaitu N250 PA-1 versi Gatot Kaca. Prototipe pesawat N-250 PA-1 versi Gatotkaca melakukan terbang perdananya pada tahun 1995 dan sanggup mengangkut 50 penumpang serta disaksikan oleh Soeharto.
Tahun 1998-1999
BJ Habibie menjadi Wakil Presiden kemudian menjadi Presiden RI ke-3. Ia menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, lalu 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden.
Tahun 2000
BJ Habibie mendirikan Habibie Center yang merupakan yayasan yayasan dengan upaya memajukan modernisasi dan demokratisasi di Indonesia, berdasarkan moralitas dan integritas budaya serta nilai-nilai agama.
BJ Habibie telah melakukan banyak jasa bagi kemajuan bangsa Indonesia semasa hidupnya. Selamat jalan pahlawan, jasamu akan tetap dikenang sepanjang masa.