Kata Menkes Soal Cacar Monyet Di Indonesia: You Look Ugly But You’ll Survive

Kata Menkes Soal Cacar Monyet Di Indonesia: You Look Ugly But You’ll Survive

Fri, 26 Aug 2022Posted by Admin

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakinkan kepada masyarakat bahwa penyakit cacar monyet tidak akan menyebabkan angka kematian atau fatality rate  yang tinggi.

Hal tersebut karena tingkat kematian untuk kasus cacar monyet di dunia berkisar 0,04 hingga 0,05 persen. Data ini diperoleh dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dari 39 ribu hingga 40 ribu kasus konfirmasi cacar monyet di dunia, jumlah pasien yang meninggal sebanyak 12 orang.

Lebih lanjut Budi mengatakan bahwa pasien yang terjangkit cacar monyet dan meninggal, rata-rata bukan disebabkan virus cacar monyet secara langsung. 

"Karena kalau di kulit kan nggak bisa bikin meninggal. Justru meninggalnya karena secondary infection, jadi sudah infeksi di kulit kemudian garuk-garuk. Kemudian infeksi masuk ke tubuh, kena infeksi bakteri paru. Jadi meninggalnya bisa karena karena pneumonia, itu kaitannya dengan meningitis, infeksi bakteri di otak," ungkapnya.

Budi justru bercanda dan mengatakan kalau cacar monyet hanya akan membuat pasien terlihat 'jelek' karena adanya gejala klinis cacar monyet yang menyebabkan muncul ruam dan bintik-bintik di kulit pasien. 

"Because it's only affect your skin, basically. Yeah, you look ugly definitely, but at least you will survive," ucap Budi dalam agenda Q & A 'The 3rd G20 Health Working Group', Senin (22/8).

Tingkat penularan cacar monyet ini pun tidak akan setinggi Covid-19 karena jika melihat gejala yang dialami oleh pasien pertama cacar monyet di DKI Jakarta tidak menunjukkan gejala sedang-berat.

"Mengenai perawatannya tidak usah terlalu khawatir, karena saya bilang fatality-nya rendah, masuk RS [rendah], dan meninggalnya biasanya bukan gara-gara virusnya, tapi gara-gara secondary infection yang terjadi karena infeksi di kulit," pungkas Budi.