Keangkeran TPU Jeruk Purut
Fri, 15 May 2020Posted by AdminTayangan On The Spot episode 2 Mei 2018 lalu membahas tentang banyaknya mitos yang ada di TPU Jeruk Purut. Satu yang paling terkenal adalah sosok pastur tanpa kepala. Dalam tayangan ini, Tim On The Spot mewawancarai Babeh OO selaku juru kunci TPU ini. Keluarga beliau sudah tiga generasi menjaga makam ini. Sosok mitos ini tentunya sudah tidak asing lagi, seperti apakah sosok mitos ini? Mitos ataukah fakta?
Babeh OO sudah 30 tahun menjadi juru kunci. Sosok mitos TPU ini ternyata telah menjadi pembicaraan di keluarga Babeh OO sejak kakeknya menjadi juru kunci. Sebelum beliau menjalankan tugasnya, ayahnya pun menceritakan siapa sosok pastur tanpa kepala ini dan apa yang dilakukan jika bertemu. Konon, sosok mitos ini adalah korban pembantaian pada perang dulu. Babeh dipesankan untuk selalu waspada dengan sosok ini. Sosok ini mengenakan pakaian hitam dan dalaman putih seperti seragam pastur pada umumnya. Pastur tanpa kepala ini biasanya membawa anjing berjenis German Sepherd atau yang biasa dikenal dengan Herder yang memiliki lidah panjang dan mata merah.
Setelah 7 tahun bekerja sebagai juru kunci, ia akhirnya melihat sosok legendaris ini. Saat itu, beliau terbangun pukul 02.00 dan merasa lapar. Disaat ia hendak pergi membeli makanan, ia melihat ada sosok yang berjalan di tengah TPU.
Setelah beberapa lama, ia berhasil melihat sosok tersebut dan ternyata sama persis dengan apa yang diceritakan oleh ayah dan kakeknya. Kemudian, sesuai pesan ayahnya, ia pun hormat kepada sosok tersebut dan sosok tersebut hilang.
Cerita yang dialami beliau kemudian menyebar dari mulut ke mulut, hingga akhirnya diangkat menjadi film. Menurut Babeh OO, sosok mitos tersebutbukalah sosok yang kerap memunculkan diri. Saat ini, jika ada yang pernah melihatnya, ada sedikit yang berbeda dari sosok pastur tanpa kepala ini. Menurut Babeh, yang saat ini kerap muncul adalah jelmaan jin dari sosok mitos tersebut karena gonggongan anjingnya berbeda.
Sebagai tambahan, Babeh OO bertugas mengkontrol makam, mendoakan dan menjaga pengunjung yang datang. Maklum, sejak meruaknya mitos ini, masyarakat kerapkali datang di saat malam untuk melakukan uji nyali. Menurut kesaksiannya, selama ia menjaga ia kerap bertemu dengan sosok yang masih terperangkap di makam tersebut.
Mitos atau Fakta? Share pendapatmu di Forum TRANS7