Rujak Cincau Khas Garut

Rujak Cincau Khas Garut

Thu, 14 May 2020Posted by Admin

Di wilayah Garut, tepatnya di Desa Mangkurayat kecamatan Cilawu merupakan sentra pengrajin Cincau. Selain bermata pencaharian sebagai petani, sebagian warga disini juga mengisi waktu diantara sela masa tanam dan masa panen padi untuk jadi pengrajin cincau.

Untuk dijadikan bahan Cincau, biasanya menggunakan daun dari tumbuhan Pedu ini yang tidak terlalu tua dan masih lemas Ketika disentuh dengan permukaan yang masih mengkilap. Karena biasanya sudah memiliki kandungan zat Pati dan karbohidrat yang cukup agar dapat mengental atau menjadi gel. Bila daun terlalu tua, cita rasa dari cincau akan sedikit ketir Ketika diolah nanti.

Proses pembuatan Cincau sebenarnya sangat mudah, namun membutuhkan ketelatenan serta kesabaran. Tahap pertama, daun Cincau yang sudah bersih direbus terlebih dahulu sekitar 15 menit atau hingga berubah warna. Proses perebusan ini berfungsi agar daun Cincau menjadi lebih lembek dan membuat proses ekstraksi pada daun Cincau agar mudah mengental saat diperas nanti.

Setelah direbus, proses selanjutnya adalah membilas daun cincau dengan air dingin atau dicuci.

Peras daun dengan diremas-remas di dalam rendaman air untuk menghasilkan gelatin cincau. Perbandingan air dengan daun 1 banding 1 ya Sobat7. Setelah daun diperas dan disaring agar terpisah dari ampas, tambahkan air kapur sirih. Diamkan selama 2 jam hingga cincau mengental dan membeku. Sambil menunggu cincaunya. Siapkan bumbu untuk rujaknya. Racikan bumbu terdiri dari bawang putih dan cikur atau kencur.

Proses pembuatan bumbu kuah pada olahan ini sebenarnya hampir mirip layaknya proses pembuatan kuah olahan pempek khas Palembang. Larutan gula merah yang sudah dicairkan dimasak Bersama bumbu yang telah dihaluskan dan diberi tambahan cuka agar lebih segar dan menggugah selera. Tambahkan potongan tomat kemudian rebus hingga mendidih dan matang. Jika sudah, campurkan cincau yang sudah mengental dengan bumbu rebusan dan rujak cincau siap disantap!