Keindahan Alam Dan Budaya Kodi Utara
Tue, 19 Feb 2019Posted by AdminSi Bolang dalam episode 19 Februari 2019 akan mengajak Sobat7 menikmati indahnya Kodi Utara, Sumba Barat. Mulai dari alam, budaya, hingga kebiasaan masyarakat diceritakan Si Bolang secara tuntas dalam episode ini. Jangan sampai terlewat, Si Bolang setiap hari Senin sampai Jumat pukul 12.30 WIB.
Ada Danau Weekuri yang indah tempat bermain Si Bolang. Dengan warnanya yang hijau kebiruan, danau ini sangat indah dan menenangkan dipandang mata. Ada yang unik dari danau ini, air danaunya asin! Sebenarnya, danau ini adalah laguna dari lautan lepas disekitar danau. Air laut masuk melalui bebatuan yang mengelilingi laguna ini. Bermain di danau tidak lengkap tanpa terjun dari atas, wajib!
Berlokasi di tepian pantai tentu membuat Si Bolang betah untuk bermain di pantai. Salah satu permainan yang biasa dilakukan adalah bermain estafet ban. Permainan ini dimainkan oleh setidaknya dua tim dan masing-masing harus membawa ban sampai di garis finish. Bermainnya tentu tidak mudah dengan adanya rintangan-rintangan yang harus dijalani.
Rintangan pertama adalah berlari dengan menggelindingkan ban menuju anggota tim lain yang sudah berbaris. Selanjutnya, untuk rintangan kedua ban harus di estafetkan melalui badan dan tidak boleh keluar dari badan. Selanjutnya seluruh anggota tim akan berkumpul untuk menjalankan rintangan yang terakhir, jembatan ban. Menginjak tanah adalah larangan dalam rintangan terakhir. Setelah selesai, ban dilemparkan ke garis finish untuk menentukan pemenang. Kekompakan tim adalah kunci utama dari permainan ini.
Kodi Utara terkenal akan hasil tumbuhan pisangnya. Seluruh bagian dari pohon pisang dapat dimanfaatkan. Mulai dari buah, daun, kelopak, batang, hingga jantungnya. Ada beberapa cara bagi masyarakat di sini dalam memanfaatkan pohon satu ini. Hanya saja, dalam memotongnya perlu berhati-hati, jangan sampai terkena bonggol bawahnya.
Pertama, digunakan sebagai pakan ternak babi. Bagian pohon yang digunakan adalah batang pohon. Bagian ini dinilai baik untuk pencernaan babi karena mengandung banyak air. Batang pohon cukup dicacah dan ditumbuk hingga keluar airnya lalu dicampurkan dengan dedak.
Kedua, diolah sebagai camilan jagung kukus. Bahan dasarnya adalah buah jagung. Pertama, jagung dikupas kulitnya secara perlahan. Kulit jagung ini kemudian akan digunakan sebagai pembungkus camilan. Selanjutnya jagung dipipil dan kemudian ditumbuk dengan gula merah. Setelah itu, adonan dicampur dengan tepung terigu dan kelapa. Kemudian dibungkus dengan daun jagung dan dikukus.
Ketiga, sebagai masker. Manfaatnya adalah untuk menghaluskan dan mencerahkan kulit. Caranya cukup dengan menumbuk jagung yang telah dipipil. Biasanya, masyarakat Kodi Utara menambahkan daun pepaya untuk menambah khasiat dari masker. Keduanya ditumbuk dan kemudian dipakaikan ke wajah secara teratur.