Kena Tipu! Ternyata Bayam Bukan Sayuran Tinggi Zat Besi

Kena Tipu! Ternyata Bayam Bukan Sayuran Tinggi Zat Besi

Fri, 29 Apr 2022Posted by Admin

Siapa yang tak kenal pelaut Popeye yang berotot karena sekaleng bayam? Banyak mitos bermunculan karena kartun satu ini. Salah satunya mitos bayam merupakan sumber makanan yang baik sebab kandungan zat besinya yang tinggi.

Namun, ternyata jika mencari zat besi yang dimiliki sebuah sayuran, bayam kurang tepat untuk dikonsumsi.

Berdasarkan Nutritics, untuk mengklaim bahwa sebuah makanan adalah “sumber” zat besi, setiap porsi 100 g harus mengandung paling tidak 15 persen dari asupan harian yang direkomendasikan, yakni 14 mg.

Dibandingkan dengan sayuran kale, kandungan zat besi bayam memang lebih tinggi, jatuh diantara 2,1 dan 2,7 mg/100 g.

 

Tetapi, ini jauh dari 4.2 mg/100 g yang dibutuhkan untuk mengklain makanan “tinggi zat besi”. Alhasil, bayam lebih tepat disebut “sumber” zat besi, bukan “tinggi” zat besi.

Ternyata mitos ini beredar karena salah penulisan pada titik desimal ketika seorang ilmuwan asal Jerman pada tahun 1800-an membuat penelitian kadar besi bayam.

Bahkan tanpa kesalahan titik desimal pun, mudah untuk mempercayai mitos bayam sebagai tinggi zat besi.

Terlepas dari kesalahan penulisan pada penelitian kadar besi bayam, sayuran ini memiliki alasan bagus untuk tetap dikonsumsi.

Diketahui, bayam memiliki senyawa prekusor vitamin A yang disebut karotenoid. Vitamin A berfungsi baik untuk penglihatan dan sistem kekebalan tubuh manusia. Hal ini diungkapkan pada penelitian dari Jacqueline Castenmiller.