Kenali Radang Otak Tokso Yang Diduga Penyebab Barli Asmara Meninggal
Fri, 28 Aug 2020Posted by AdminDesainer Barli Asmara meninggal dunia di usia 42 tahun pada hari Kamis (27/8), sekitar pukul 14.00 WIB. Memulai kariernya sejak tahun 2000, Barli pun telah melahirkan banyak karya yang patut diaungi jempol. Ia pun menorehkan berbagai penghargaan sebagai desainer. Barli Asmara meninggal di Bali setelah dirawat di rumah sakit karena penyakit radang otak yang diidapnya.
Pada ulasan 7Updates kali ini, yuk kita kenali radang otak tokso yang diduga menjadi penyebab meninggalnya Barli Asmara.
Radang otak memiliki gejala yang dimulai dengan kondisi mirip flu seperti demam dan sakit kepala. Jika kondisi ini semakin serius, seseorang yang mengidap radang otak bisa akan mengalami gejala tambahan seperti kebingungan, disorientasi, kejang, bahkan perubahan perilaku.
Penyebab radang otak sebenarnya bisa disebabkan oleh infeksi virus seperti herpes simpleks, virus varicella zoster, atau virus Eipstein-Barr.
Pada beberapa kasus, radang otak juga bisa disebabkan infeksi jamur, bakteri, dan parasit walau lebih jarang terjadi.
Infeksi parasit toksoplasma bisa menimbulkan komplikasi serius, salah satunya menyerang bagian otak. Kondisi ini paling sering muncul pada individu yang mengidap gangguan kekebalan tubuh, terutama pada pasien dengan sindrom imunodefisiensi (AIDS). Beberapa gejalanya adalah sakit kepala, demam tinggi, bicara melantur, dan kebingungan.
Dikutip dari laman detik, komplikasi dari radang otak yang serius, sangat memerlukan rawat inap. Namun perawatan juga harus disesuaikan pada usia dan penyebab penyakit. Jika ensefalitis disebabkan oleh infeksi bakteri, dapat diobati dengan antibiotik intravena. Perawatan lain yang bisa dilakukan untuk menurunkan demam adalah memberikan hidrasi, mengobati kejang, dan mengurangi tekanan di tengkorak. Perawatan yang tepat tentunya bisa membuat pasien sembuh dari radang otak.