Kisah 5 Pemimpin Perempuan Yang Menginspirasi Generasi Muda

Kisah 5 Pemimpin Perempuan Yang Menginspirasi Generasi Muda

Thu, 13 Feb 2025Posted by Admin

Di lansir dari Liputan6.com, Jakarta - Hari Kartini diperingati setiap 21 April. R.A. Kartini telah memberikan inspirasi bagi wanita Indonesia untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan.

Perempuan yang berani mengambil tantangan dan mengejar cita-cita , pergi mengejar pendidikan setinggi mungkin, dan berprestasi setara dengan laki-laki di semua bidang pekerjaan. Meskipun demikian, hal itu tidak membuat perempuan lupa untuk menjadi bagian dari keluarga dan menjadi contoh bagi anak-anaknya dan orang-orang di sekitarnya.  Wanita juga harus terus berkembang di bidang yang ditekuni seiring berjalannya waktu.

Selain itu, kesetaraan pendidikan dan pekerjaan memungkinkan perempuan untuk menduduki posisi tertinggi di perusahaan, pemerintahan, dan organisasi lainnya.

Contohnya adalah Megawati, mantan presiden Indonesia. Selain itu, ada beberapa menteri perempuan  termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.

Diikuti oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya B., Menteri Luar Negeri Retno Masurdi, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

1. PM Selandia Baru Jacinda Ardern

Perdana Menteri perempuan ketiga dan termuda kedua Selandia Baru, menarik perhatian dunia sejak menjabat pada usia 37 tahun. Kepemimpinannya yang kuat membawanya masuk dalam daftar Time 100 Most Influential People 2019.

Ardern dianggap sebagai contoh pemimpin yang memiliki rasa empati yang tinggi. Ardern pernah mengucapkan sebuah kalimat yang memberikan dukungan kepada orang Muslim di negaranya. Bahkan dikutip oleh banyak warganet, termasuk mantan kandidat Presiden AS Hillary Clinton.

Banyak dari mereka yang telah terdampak langsung oleh penembakan mungkin migran atau pengungsi dari Selandia Baru. Mereka telah memilih Selandia Baru sebagai tempat tinggal mereka. Ardern menyatakan, "Mereka adalah kita. Orang-orang yang melakukan kekerasan ini bukan (termasuk bagian dari kita)." Pernyataan ini telah dikutip oleh banyak orang. Arder memulai pemerintahannya pada 26 Oktober 2017, menjadikannya perdana menteri termuda dalam lebih dari seratus tahun.

Meskipun masih muda, dia memiliki banyak pengalaman. Sejak November 2008, dia telah menjadi anggota parlemen. Karier politiknya dianggap tetap. Setelah lima bulan menjabat sebagai wakil pimpinan partai politik, ia dinobatkan sebagai ketua Partai Buruh pada Agustus 2017.

Setelah mendapatkan gelar sarjana komunikasi politik dari Universitas Wakaito, dia juga pernah menjadi staf Perdana Menteri Helen Clark dan peneliti kebijakan politik untuk anggota parlemen.

Selain itu, ia dikenal sebagai orang yang tidak pernah takut untuk berbicara tentang diskriminasi perempuan. Ia menentang perlakuan tidak adil yang dihadapi oleh banyak koleganya, sesama politikus perempuan, yang dia pekerjakan.

2. Presiden Singapura Halimah Yacob

Halimah Yakob menjadi wanita Muslim pertama yang menjadi presiden Singapura. Perjalanan kariernya dinilai sebagai sulit sebelum dia menjabat sebagai presiden. Halimah adalah anak kelima dari keluarga Melayu yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga dan penjual nasi Padang. Setelah ayahnya meninggal, Halimah membantu ibunya menjual nasi Padang di restoran di sekitar Shenton Way. Ia juga membantu membersihkan meja dan mencuci piring. Dirinya hampir dikeluarkan dari sekolah saat bersekolah di Singapore Chinese Girls. untuk membantu ibunya di restoran nasi Padang. Kepala sekolah memanggilnya dan memberikan waktu terakhir untuk kembali ke sekolah. 

Karena hanya dia calon yang diberikan sertifikat kelayakan oleh Departemen Pemilihan (ELD) pada 11 September 2017, Halimah Yakob dapat dianggap terpilih tanpa pemilu. Untuk memenangkan pemilihan presiden, sertifikat ini sangat penting bagi para calon. Namun, hanya satu ELD yang dikeluarkan secara otomatis, Halimah menjadi presiden Singapura untuk enam tahun ke depan.

3. Zuzana Caputova, Presiden Slovakia

Caputova menjadi pengacara terkenal setelah menangani kasus tempat pembuangan limbah ilegal selama 14 tahun. Tidak memiliki kursi di parlemen, Caputova berusia 45 tahun adalah ibu dari dua anak ini. Seorang diplomat terkenal dari Slovakia yang juga menjabat sebagai wakil presiden Komisi Eropa, Maros Sefcovic adalah lawan Caputova. Partai Smer-SD yang saat ini dipimpin oleh Robert Fico mencalonkan Sefcovic. 

Namun, Perdana Menteri Fico terpaksa mengundurkan diri untuk menanggapi protes massa setelah kasus pembunuhan jurnalis Jan Kuciak muncul. Hal ini membuat partai itu menjadi panas. Kemenangan Zuzana Caputova dipandang sebagai tanda harapan untuk kebangkitan demokrasi di negara-negara Eropa Tengah dan Timur.Ini karena jabatan presiden di Slovakia hanyalah seremonial, dengan perdana menteri yang bertanggung jawab atas urusan pemerintahan sehari-hari.​​​​​​

4. Theresa May, Perdana Menteri Inggris
Sebagai Ketua Partai Konservatif, Theresa May menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris sejak Juli 2016.Perempuan yang lahir pada tanggal 1 Oktober 1956 ini sebelumnya menjabat sebagai menteri dalam negeri sebelum menjabat sebagai perdana menteri. Ia belajar geografi di Universitas Oxford, di mana ia bertemu dengan suaminya Philip pada tahun 1976. Menurut beberapa orang yang dekat dengan mereka, keduanya bertemu di pesta Benazir Bhuto. Setelah terpilih untuk daerah pemilihan Maidenhead, Berkshire, pada tahun 1997, May memulai karir politiknya. Dua tahun kemudian, ia ditunjuk sebagai menteri bayangan untuk pendidikan.

May diminta menjadi menteri dalam negeri pada tahun 2009 sebagai menteri bayangan untuk bidang ketenagakerjaan dan pensiun. Itu terjadi saat konservatif mengambil alih kekuasaan dan menggandeng Liberal Demokrat sebagai mitra koalisi. Ini dikutip dari situs web BBC. Setelah hasil jajak pendapat yang menunjukkan bahwa pemilih ingin Inggris keluar dari Uni Eropa pada akhir Juni 2016, PM Inggris David Cameron mengundurkan diri.

Mundurnya Camerom membuka pemilihan baru untuk pemimpin Partai Konservatif yang paling dominan di Inggris, di mana ketua partai yang berkuasa secara otomatis akan menjabat sebagai perdana menteri. Andrea Leadsom dan May bersaing untuk posisi tersebut, tetapi Leadom menarik diri dan mendukung May sebagai ketua partaidan Perdana Menteri Inggris baru. May saat ini menghadapi tantangan untuk menyelesaikan perundingan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa, juga dikenal sebagai Brexit.

5. Angela Merkel, Kanselir Jerman

Pada 14 Maret 2018, parlemen Jerman menyetujui pemilihan kembali Angela Merkel sebagai Kanselir dengan 364 suara, menurut Liputan6.com. Merkel berkata kepada anggota Bundestag, "Saya menerma hasil pemungutan suara." Terpilihnya kembali Angela Merkel mengakhiri lima bulan konflik politik dan ketidakpastian, yang membuat koalisi pemerintahan Merkel lebih lemah.

Merkel terpilih sebagai kanselir dari 2005 hingga 2009, 2009-2013, 2013 hingga 2017. Pada 22 November 2005, istri dari ilmuwan Joachim Sauer dilantik sebagai Kanselir Jerman untuk pertama  kalinya. Tercatat sebagai wanita pertama di Jerman yang memegang jabatan tertinggi.

Ia terpilih sebagai kanselir setelah Partai Uni Demokraktik Kristen (CDU) mengusungnya mengalahkan Partai Sosial Demokrat (SPD), yang juga memimpin pemerintahan sebelumnya.

Pasca-revolusi 1989, yang menyatukan Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) dan Republik Federal Jerman (Jerman Barat), Merkel mulai memasuki dunia politik.Pada tahun 1990, ia memulai karirnya sebagai wakil juru bicara untuk Kabinet Jerman Timur. Dia pernah menjabat sebagai menteri dua kali setelah Jerman bersatu: Menteri Perempuan dan Pemuda (1991–1994) dan Menteri Lingkungan (1994–1998).

Merkel menjadi wanita pertama yang memimpin partai CDU pada tahun 2000.Ia memiliki kesempatan untuk maju dalam pemilihan kanselir tahun 2002. Meskipun demikian, dia gagal bersaing dengan Gerhard Schroeder.