Kontroversi Jubah 'Syekh' Yang Dipakai Messi. Kenapa Melanggar Aturan FIFA?

Kontroversi Jubah 'Syekh' Yang Dipakai Messi. Kenapa Melanggar Aturan FIFA?

Wed, 21 Dec 2022Posted by Admin

Kemenangan Argentina di Piala Dunia 2022 dirayakan dengan mengenakan mengenakan Bisht saat penyerahan trofi Piala Dunia 2022.

Jubah hitam yang juga bernama bisht tersebut diberikan oleh oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani. Selain itu, sebutan sheikh diucapkan pula di depan nama Lionel Messi. 

Kritikan penggemar Argentina bermunculan. Sebab, jersey Argentina yang dipakai Messi jadi tidak terlihat utuh karena terhalang Bisht, kain hitam transparan yang dikenakannya.

Padahal aturan FIFA sebenarnya tidak diperbolehkan adanya aksesoris lain yang dikenakan selain jersey.

Rakyat Argentina juga ingin melihat Messi berbalut jersey biru langit-putih kebesaran Albiceste. 

"Pada laga final kompetisi FIFA, aksesoris perayaan gelar juara hanya boleh dikenakan setelah seremoni resmi FIFA dilakukan (selama seremoni, tim harus mengenakan jersey yang dipakai saat pertandingan)," demikian bunyi aturan FIFA nomor 27.2.

 

"Seremoni FIFA itu termasuk penyerahan trofi, sesi foto resmi FIFA, dan sesi media resmi FIFA."

Dilansir dari Tempo, menurut Mustafa Baig, dosen studi Islam di University of Exeter, mengatakan bahwa bisht adalah jubah formal yang dikenakan oleh keluarga kerajaan, pejabat, calon pengantin pria pada hari pernikahan mereka, dan wisudawan pada upacara wisuda.

Jadi Bisht dikenakan bagi orang-orang terpilih untuk merayakan seremoni penting. 

Saat perayaan kemenangan Argentina, Messi memperbolehkan Bisht diletakkan di pundaknya.

“Jadi hanya beberapa orang terpilih yang benar-benar memakai bisht” katanya. “Mereka pada dasarnya menghormatinya (Messi) dengan meletakkannya di atas bahunya. Ini seperti tanda kehormatan, dan semacam sambutan budaya dan penerimaan budaya” kata Baig.