Kronologi Bendera Merah Putih Di Thomas Cup

Kronologi Bendera Merah Putih Di Thomas Cup

Mon, 18 Oct 2021Posted by Admin

Indonesia menjadi juara Thomas Cup setelah mengalahkan China dengan skor 3-0, namun di podium, Hendra Setiawan dan kawan-kawan tidak bisa melihat bendera merah putih berkibar. Berikut yang menjadi kronologi Indonesia tak bisa mengibarkan bendera di Thomas Cup 2020 (Thomas Cup 2021).
Adanya pelarangan pengibaran bendera merah putih di ajang kejuaraan bulutangkis beregu putra tersebut merupakan sanksi dari Badan Anti Doping Dunia (WADA).

Pada tanggal 7 Oktober 2021, WADA menyatakan Indonesia menjadi salah satu negara yang tidak patuh dalam menerapkan program uji doping. Sebelumnya pada 15 September 2021, WADA mengirimkan surat resmi kepada Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) tentang ketidakpatuhan.

Indonesia bersama tujuh negara lain tidak mengirimkan sampel uji doping selama masa pandemi, yaitu pada 2020 dan 2021, seperti yang telah ditetapkan dalam test doping plan (TDP).

 

WADA memberi batas waktu selama 21 hari untuk Indonesia dan tujuh negara lain untuk memberi klarifikasi. Setelah menanti selama 21 hari, Indonesia tidak memberi jawaban.

Karena dinilai tidak mematuhi program tersebut, muncul tiga sanksi dari WADA. Selain pelarangan pengibaran bendera di berbagai ajang olahraga selain Olimpiade, Indonesia juga disebut tidak memenuhi syarat menjadi tuan rumah dalam kejuaraan tingkat regional, kontinental, atau pun dunia.

Satu sanksi lainnya adalah perwakilan Indonesia tidak memenuhi syarat menempati posisi anggota dewan di dalam sebuah komite olahraga.

Sebelum final Thomas Cup 2020, Kepala Bidang Luar Negeri PP PBSI Bambang Roedyanto melalui Kepala Bidang Humas dan Media PBSI Broto Happy menyebut tidak ada bendera merah putih jika Indonesia menjadi juara. Bendera diganti dengan logo PBSI.

Pada malam penyerahan piala, setelah laga final melawan China yang berakhir dengan skor 3-0, pemain serta pelatih Indonesia menerima medali dan piala tanpa kibaran bendera sang Merah Putih.